Terciduk Area Leher Penuh Bekas Merah, Mas Gibran Buka-bukaan: Kerjaan Mba Selvi Ananda
JAKARTA - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka buka-bukaan saat lehernya terciduk awak media penuh bekas merah. Kejadian berlangsung usai Gibran selesai menggelar rapat dengan DPRD Surakrata Ruang Graha Paripurna DPRD Kota Surakarta, Senin, 7 Juni.
Gibran lantas menjelaskan pada awak media bekas merah di lehernya itu. Bekas itu tampak memanjang dan kelihatan dari balik Pakaian Dinas Harian (PDH) yang dikenakan.
"Masalah kemarin anu, pulang malam terus mandi. Malah, ora (Enggak/tidak, res) enak badan. Kemarin saja kan rapat," ujar Gibran kepada awak media, dikutip VOI dari tayangan video Youtube berita surakarta.
Ternyata tanda merah merupakan bekas kerokan. Kerokan merupakan salah satu pengobatan alternatif yang ampuh mengatasi gejala masuk angin, pegal-pegal dan sebagainya. Pengobatan alternatif ini digunakan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Baca juga:
- Politikus Gerindra Rachel Maryam: Anggaran Pertahanan Indonesia Hanya 0,7 Persen dari PDB
- Anggota DPR Farah Puteri Nahlia Tolak Rencana Kemhan Berutang untuk Beli Alutsista
- Puan Maharani Wanti-wanti Pengadaan Alutsista Harus Sesuai Kebutuhan, Bukan Barang Bekas
- Kabar Gembira, Rumah Pengganti Warga yang Rusak Akibat Banjir NTT Rampung Akhir September
Alat yang digunakan terbilang sederhana. Bisa menggunakan uang koin ata benda lain bertepi tumpul. Koin ini kemudian digosokan pada permukaan kulit si pasien yang sebelumnya telh diolesi minyak.
Kembali ke Gibran. Awak media kemudian bertanya siap yang mengerok Gibran untuk pengobatan. Penuh canda, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini kemudian menjawab, anaknya (Jan Ethes, red).
"Yang ngerokin anakku.....Ya Mba Selvi toh," jawab Gibran disambut tawa para media.
Pada kesempatan itu, Gibran juga menjelaskan jumlah pasien COVID yang ada di wilayahnya. Saat ini berjumlah 112 orang. Ada juga pasien yang didatangkan dari Kudus karena rumah sakit disana sudah melebihi kapasitas.
"Masalahnya disana overkapasitas (Kudus., red) kalau tidak bantu ya kasiha. Bbeberapa daerah sudah ngirim tenaga kesehatan kesana," demikian Gibran.