Kelegaan Hati Jokowi Soal Golkar yang Tak Riuh
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di pembukaan Munas X Partai Golkar sempat menyinggung rivalitas Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet). Jokowi berkelakar tentang ketegangan yang mereda di dalam tubuh Golkar usai Bamsoet mundur.
Seperti diberitakan sebelumnya, rival Airlangga Hartarto yakni Bamsoet resmi mengundurkan diri dari bursa calon ketua umum Golkar. Tidak hanya Bamsoet, Agun Gunandjar Sudarsa juga secara resmi telah mundur. Artinya hanya tersisa tiga calon yang masih melanjutkan pertarungan.
"Saya tadi masuk pintu ruangan ini hawanya sudah kelihatan sejuk gitu, sejuk. Saya yakin meskipun AC-nya dimatikan kita tetap sejuk. Karena tadi sudah disampaikan Pak Airlangga, saya sekali lagi ingin menyampaikan penghargaan apresiasi yang tinggi terhadap kesejukan tadi," kelakar Jokowi di The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, 3 Desember.
Jokowi lalu mengingatkan agar kader Golkar tidak berprasangka buruk. Kemudian, ia menyinggung mengenai isu Istana yang diduga melakukan intervensi. Dengan tegas, Jokowi membantah hal tersebut.
"Tidak ada. Saya berikan jaminan tidak ada. Kalau ada yang menyampaikan, Pak Mensesneg ada berikan jaminan tidak. Tidak ada. Memang betul-betul tidak ada. Katanya mengumpulkan DPD. DPD mana yang dikumpulkan?" tuturnya.
Seakan mencoba mencairkan suasana, Jokowi kemudian mempersilakan jika ada anggota DPD peserta Munas X yang dikumpulkan Mensesneg Pratikno untuk maju ke depan.
"Silakan kalau ada, maju ke depan saya beri sepeda. Begitu ada suara itu langsung saya tanyakan langsung ke Mensesneg, benar?" tutur Jokowi disambut gelak tawa kader Golkar.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berujar, kalau ada menteri yang memanggil DPD itu seharusnya adalah menteri yang juga kader Golkar. "Bisa saja Pak Agus atau Pak Zainudin Amali. Pak Jerry bisa saja atau Pak Luhut. Ini kan memang kader Golkar semuanya. Tapi kalau di luar itu kalau ada yang manggil-manggil silakan ke sini. Maju ke depan benar saya beri sepeda," ucap Jokowi.
Jokowi tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Hal ini terlihat jelas dari sorot mata dan juga senyum yang selalu menghiasi wajahnya ketika hendak melanjutkan pidatonya.
"Saya senang sekali bahwa Munas Golkar ini kelihatan sekali menunjukkan persaudaraan yang baik. Kerukunan yang baik. Jadi saya sekali lagi ingin mengajak kita semua memberikan tepuk tangan untuk Pak Bambang Soesatyo," tuturnya.
Melihat Bamsoet yang berdiri ketika namanya disebut, Jokowi kembali melemparkan guyonan untuk Ketua MPR tersebut. Sebagai petinggi negara, Jokowi memang suka memberikan sepeda. Namun, ia enggan memberikannya untuk Bamsoet.
"Kalau Pak Bambang jangan diberi sepeda dong. Beliau ini pemilik Tesla nomor satu pertama di Indonesia. Saya beri sepeda untuk apa. Kalau saya diberi Tesla oleh Pak Bambang Soesatyo itu baru benar. Tapi jangan entar masuk gratifikasi," tuturnya disambut gelak tawa semua tamu undangan tak terkecuali Bamsoet.
Sikap legowo Bamsoet
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam pidato sambutannya memuji sikap legowo rival kuatnya yakni Bambang Soesatyo yang mundur dari bursa pencalonan Ketua umum Partai Golkar.
"Yang kami banggakan Ketua MPR RI Mas Bambang Soesatyo. Terima kasih Mas Bambang Soesatyo membuka Musyawarah Nasional ini menjadi adem dan tenang," kata Airlangga.
Tak hanya itu, Airlangga juga memuji habis Bamsoet sebagai kader terbaik yang dimiliki Partai Golkar. Lewat pertemuan yang difasilitasi oleh tokoh senior partai, Bamsoet menarik diri dari bakal calon ketum Partai Golkar demi soliditas dan keutuhan partai.
"Saya mau apresiasi setinggi-tingginya sore ini kami telah bertemu dan beliau menarik diri dari bursa pencalonan ketua umum," tuturnya.
Menurut Airlangga, Bamsoet kembali ke komitmen bersama mengedepankan persatuan dan soliditas partai. Hal itu dibutuhkan sebagai salah satu partai pendukung pemerintah.
"Saya mengapresiasi keputusan tersebut contoh konkret kedewasaan Partai Golkar itu pulalah yang menjadi cerminan demokrasi," jelasnya.
Sekadar informasi, acara ini dihadiri Presiden Joko Widodo yang tiba didampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Disusul Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Sekjen Hasto Kristianto serta ketua umum partai koalisi.
Turut hadir juga beberapa jajaran menteri kabinet Indonesia maju. Di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.