Kini Kita Tahu Elon Musk Benar-Benar Membenci Lockdown
JAKARTA - Elon Musk kembali memprotes kebijakan karantina wilayah atau lockdown di negaranya. Protes itu kembali dilancarkan setelah Musk menyatakan akan memindahkan pabrik Tesla Inc yang berada di Negara Bagian Alameda, California, Amerika Serikat (AS).
Hal itu bermula saat Chief Executive Officer (CEO) Tesla tersebut memutuskan melanjutkan operasi terbatas di pabrik yang dijuluki Fremont itu kemarin. Musk berencana akan memperkerjakan kembali sekitar 30 persen karyawannya. Namun, pejabat di Alameda mengatakan bahwa pabrik Tesla tidak memenuhi kriteria untuk dibuka kembali.
"Kamu belum mengatakan bahwa itu (Fremont) pantas untuk bergerak maju," kata petugas kesehatan Alameda, Erica Pan seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu, 10 Mei.
Beberapa jam kemudian, pengacara Tesla mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik AS di San Francisco untuk menuntut keputusan tersebut. Hal itu ia anggap bertentangan dengan perintah Gubernur AS yang mengizinkan sektor infrastruktur untuk membuka bisnisnya kembali, dengan catatan pembatasan operasional.
"Tesla segera mengajukan gugatan terhadap Alameda County. Petugas kesehatan sementara di Alameda yang tidak dipilih dan bodoh itu bertindak bertentangan dengan Gubernur, Presiden, kebebasan Konstitusional kami, dan akal sehat," kicau Musk seraya merespons keputusan Erica Pan.
Konsisten mengkritik
Sejatinya, Musk telah lama menjadi kritikus menyoal kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah AS untuk mengurangi penyebaran coronavirus atau COVID-19. Ia berpendapat bahwa pembatasan bisnis semacam itu adalah "fasis" dan tidak demokratis.
"Kami agak khawatir tidak dapat melanjutkan produksi di Bay Area. Dan itu harus diidentifikasi sebagai risiko serius. Tolong sampaikan perselisihan ini sekuat mungkin dengan Alameda County," ungkap Musk sambil meminta dukungan para pengikutnya di Twitter.
Juru bicara Alameda County menanggapi lewat pernyataan yang mengatakan bahwa pihaknya, Badan Layanan Kesehatan kabupaten dan Departemen Kesehatan Masyarakat telah, "berkomunikasi secara langsung dan bekerja sama dengan tim Tesla di pabrik Fremont."
"Ini telah menjadi upaya bersama, dengan itikad baik untuk mengembangkan dan menerapkan rencana keselamatan yang memungkinkan untuk dibuka kembali (pabrik Fremont) sambil melindungi kesehatan dan kesejahteraan ribuan karyawan yang bepergian ke dan dari tempat kerja di pabrik Tesla."
Juru bicara Alameda County juga menambahkan mereka sangat menghargai masyarakat dan pegiat bisnis yang telah berkorban luar biasa untuk kota tersebut. Ia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyelamatkan nyawa dan melindungi kesehatan masyarakat di wilayah Alameda.
Baca juga:
Diketahui, sebelumnya pabrik Fremont, tempat Tesla merakit mobil listrik Model 3, Model S, Model X, dan Model Y, ditutup sementara pada 23 Maret lalu dan menangguhkan beberapa operasi di AS. Tesla juga memangkas gaji semua karyawan yang dibayar di AS pada 13 April.
Selain itu, Tesla menangguhkan pembayaran cuti dan membayar pekerja dengan bayaran paruh waktu bagi yang tidak dapat bekerja dari jarak jauh. "Apa yang akan terjadi pada sekitar sepuluh ribu pekerja di pabrik Fremont jika Tesla memindahkan operasi ke luar negara," kata Musk, seperti mengancam.
CEO Elon Musk sebelumnya menyebutkan bahwa kebijakan lockdown sungguh merugikan ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang bergerak di bidang penjualan dan pangan. Musk yang juga memiliki perusahaan perjalanan antariksa SpaceX tersebut juga sering kali menyindir pemerintah atas kebijakan yang diterapkannya itu.
Lockdown, bagi Musk adalah perenggutan kemerdekaan paling merugikan. Belum lama ini ia pun juga berkicau: FREE AMERICA NOW.
Image Credit: Instagram Tesla Motor
Link: