Viral Bule Pesta Seks di Bali, Wagub: Tangkap Orangnya Agar Jera
DENPASAR - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menanggapi viral konten pesta seks di villa yang dilakukan 4 orang bule.
Cok Ace mengatakan, konten itu memberi dampak negatif. Karenanya bule yang terlibat yang masih berada di Bali diminta ditangkap.
"Masalah seperti itu dampak negatif daripada pariwisata dan selalu terjadi hal itu. Kita hanya bisa memberikan efek jera, kalau kita bisa tangkap orangnya agar tidak terulang lagi di masyarakat," kata Cok Ace di Denpasar, Bali, Jumat, 4 Juni.
Pemprov Bali sambung Cok Ace akan mensosialisasikan lebih massif soal aturan bagi wisatawan di Bali.
"Di mana-mana terjadi seperti itu. (Kita) memberikan penjelasan larangan-larangan. Sebenarnya, dimana-mana itu terjadi dan (kebetulan) itu ketahuan," ujarnya.
Dia mengimbau warga asing yang berlibur ke Bali tetap menghormati etika dan adat istiadat Bali termasuk taat aturan.
“Taat kepada etika-etika yang kita pegang di Bali," ujar Cok Ace.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Bali, Jamaruli Manihuruk mengatakan dua dari empat warga negara asing (WNA) yang membuat konten video pesta seks sudah meninggalkan Bali.
Sementara, untuk dua bule lainnya masih belum diketahui keberadaannya. Keduanya masih diburu.
"Tadi malam saya dapat data yang terbaru (dua WNA) sudah berangkat tanggal 8 (Mei) ternyata. Dicari nama di pesawat ternyata ada dia. Jadi duanya Kevin dan Celine sudah berangkat," kata Jamaruli, di Denpasar, Bali, Jumat, 4 Juni.
Dua bule itu keluar dari Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Sabtu, 8 Mei. Dua bule bernama Kevin dan Celine itu berasal dari Jerman.
"Jerman dua-duanya, apa itu pasangan suami-istri atau pasangan (kekasih) kita tidak tahu," imbuhnya.
Jamaruli menerangkan, kedua bule Kevin dan Celine tiba di Bali pada akhir April atau awal Mei. Kemudian mereka diduga sengaja datang ke Bali untuk membuat video porno. Keduanya saat meninggalkan villa tidak melaporkan ke pemilik villa
"Karena pemilik villa masuk ke sana sudah kosong. Jadi, perkiraan keluar dari villa tanggal 7 (Mei). Karena mereka tidak lapor langsung ke Jakarta dan berangkat keluar," sambung Jamaruli.
Dengan kaburnya dua bule itu, pihaknya akan melakukan upaya tangkal kepada Kevin dan Celine agar tidak bisa masuk ke Indonesia selama 6 bulan atau satu tahun.
"Paling kita coba lakukan dalam daftar tangkal atau blacklist. Sehingga, mereka tidak bisa masuk lagi ke Indonesia. Kalau memang dia ke sini kita usir," ujar Jamaruli.