Politikus PDIP Effendi Simbolon Sebut Panglima TNI Diganti Bulan Juli, Jenderal Andika Perkasa Calon Kuat
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dinilai paling berpeluang untuk menjadi calon Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahyanto.
Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon mengungkapkan, Andika paling tepat jika melihat kebutuhan TNI yang sangat mendesak untuk saat ini.
Meskipun Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memiliki peluang yang sama.
"Jadi sebenarnya tidak ada istilah jatah, karena di situ kan dapat atau bisa bergiliran. Tapi kalau melihat dari kebutuhan TNI, yang sangat mendesak di mana kita ingin konsolidasi kekuatan, itu memang dari 3 kepala staf yang memang sangat berpeluang. Tapi yang punya kemampuan mumpuni ya Jenderal Andika Perkasa, pak KSAD sekarang," ujar Effendi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juni.
Namun, lanjutnya, walaupun semua kepala staf tersebut memenuhi persyaratan untuk menjadi panglima, keputusan politik tetap dari Presiden Joko Widodo.
"Jadi kita lihat, sepertinya bulan Juli ini akan ada pergantian," kata Effendi.
Politikus PDIP itu menyebutkan Komisi I DPR secara bulat menyetujui Andika Perkasa mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sebagai Panglima TNI di DPR.
"Iya (menyetujui). Kalau Pak Andika jadi Panglima TNI," tegas Effendi.
"Kadang kita seloroh juga kalau jenderal jadi panglima TNI lihat alokasi anggaran kecil banget," sambungnya.
Namun menurut Effendi Simbolon, keputusan tetap berada di Presiden Jokowi sebagai panglima tertinggi. Meskipun pihaknya melihat Andika paling berpeluang.
"Saya melihat peluangnya, tapi kembali lagi apakah Presiden Jokowi berkenan kepada sosok Jenderal Andika untuk waktu dekat ini menjadi Panglima TNI? Kalau berkenan maka prosesnya ada kurang dari 2 tahun, masih banyak hal pembenahan di tubuh TNI sendiri," tuturnya.
Baca juga:
- PDIP Cabut Dukungan dari Bupati Alor yang Caci Maki Anak Buah Mensos Risma, Perintahkan Fraksi Bersikap di DPRD
- KPK Dalami Dugaan Gubernur Anies Baswedan Rekomendasikan Tanah di Munjul
- Menhan Prabowo: Alutsista Sudah Tua Harus Diganti
- Polri Ungkap Kasus Penipuan Modus Obligasi Puluhan Miliar, Sita Mobil Jeep-CRV hingga Uang Asing Palsu
Menyinggung persetujuan tersebut hanya sikap Fraksi PDIP atau sudah seluruhnya di Komisi I DPR, Effendi tak menjelaskan gamblang.
"Sikap ya lihat-lihat di pasar lah, liat-liat seperti itulah. Tapi kembali lagi ke yang punya prerogatif lah kan presiden. Presidennya berkenan dengan Pak Andika ya jadi, kalau berkenan Pak Yudo ya jadi, itu mau yang lebih muda lagi ya monggo," jelasnya.
"Kalau di TNI enggak akan jadi masalah, tidak akan terjadi polarisasi, mereka umumnya yang bintang 3 ke atas udah mapan dari sisi mentalnya," kata Effendi menambahkan.