Sentral Mitra Informatika Tetap Berkomitmen Bagikan Dividen kepada Pemegang Sahamnya
JAKARTA - Emiten yang bergerak di bidang bisnis solusi percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi, PT Sentral Mitra Informatika Tbk mengumumkan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi perseroan telah menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2019 sejumlah Rp 5 per saham. Dividen tersebut akan dibayarkan pada 10 Juni 2020 kepada para pemegang saham yang namanya tercatat pada 19 Mei 2020.
Corporate Secretary Sentral Mitra Informatika, Teddy Pohan mengatakan, perusahaan berkode saham LUCK ini meyakini bahwa dividen merupakan mekanisme penting, tidak hanya sebagai bentuk apresiasi bagi para pemegang saham perseroan, namun juga untuk meningkatkan nilai perseroan bagi pemegang saham.
Sebagaimana telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019, kinerja keuangan perseroan sepanjang periode 2019 menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan penjualan perseroan yang mengalami peningkatan sebesar 30 persen, dari sebelumnya Rp102 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp133,6 miliar pada tahun 2019.
"Sementara itu, laba bersih perseroan juga meningkat signifikan menjadi sebesar Rp7 miliar, pencapaian yang tumbuh 307 persen dibandingkan laba periode sebelumnya," ujar Teddy dalam keterangan yang diterima VOI, Rabu 6 Mei.
Ekuitas perseroan juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp127 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp134,1 miliar pada tahun 2019. Arus kas perusahaan dalam kondisi positif dan current ratio berada pada posisi 201,9 persen, sehingga perseroan memiliki likuiditas yang sangat terjaga.
Kinerja keuangan tahun buku 2019 juga menunjukkan bahwa perseroan dalam kondisi sehat dengan likuiditas yang terjaga sehingga dapat mempertahankan going concern perseroan.
Selain itu, perseroan juga optimis terhadap prospek kinerja pada tahun 2020. Hal ini terlihat dari kinerja penjualan dan laba bersih yang mengalami peningkatan signifikan pada triwulan I 2020.
"Bencana wabah yang melanda membuat aktivitas secara daring dan permintaan atas teknologi penunjang social distancing menjadi lebih tinggi, kondisi ini menjadikan perseroan resisten terhadap risiko krisis wabah COVID-19," jelasnya.
Perseroan, lanjut dia, akan terus melakukan improvement melalui otomasi dan efisiensi sistem operasi dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis pada masa bencana. Dengan demikian, setelah bencana wabah berakhir, diharapkan kinerja perseroan dapat terus meningkat.