Ide Merger Asosiasi Tenis Didukung Ketua WTA
JAKARTA - Beberapa waktu lalu, dua petenis top Roger Federer dan Rafael Nadal menyuarakan ide peleburan asosiasi tenis putra dan putri. Kini, ide tersebut mendapatan respons positif dari ketua eksekutif WTA Tour Steve Simon.
Simon mengatakan, peleburan kedua organisasi itu merupakan hal yang masuk akal. Hal ini ia katakan dalam wawancara dengan New York Times yang dipublikasikan pada Selasa, 5 Mei.
"Saya tidak pernah takut terhadap merger sepenuhnya. Saya tidak pernah takut," kata Simons.
"Saya tentu saja akan menjadi orang pertama yang mendukungnya... Tentu saja masih panjang jalan untuk ke sana, namun menurut saya hal itu masuk akal," lanjutnya.
Baca juga:
Simon meyakini unifikasi kedua asosiasi masih belum akan terjadi dalam waktu dekat. Namun situasi penuh ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 diyakini akan memberi dorongan untuk lebih cepat mencapai kesepakatan terkait merger.
"Ini merupakan waktu yang unik. Krisis dan tantangan-tantangan terkadang dapat menghadirkan peluang," kata Simon.
Baik WTA maupun ATP terpaksa melakukan banyak penghematan sejak menyebarnya pandemi COVID-19. Kedua tur ditangguhkan selama masa krisis, demikian pula dengan sejumlah turnamen lain.
Simon beranggapan, merger antara kedua asosiasi tenis itu bukan langkah untuk menyelamatkan organisasinya.
"Ini bukan mengenai berusaha menyelamatkan WTA. Kami akan baik-baik saja, jika kami dapat melakukan bisnis dengan baik dan kami akhirnya akan kembali ke olahraga bersama-sama, menurut saya WTA akan sangat mendukung konsep ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Federer dan Nadal menyuarakan dukungan untuk mergernya ATP dan WTA. Pernyataan tersebut segera menarik perhatian sejumlah tokoh olahraga tenis, salah satunya legenda tenis putri Billie Jean King.
"Saya setuju, dan telah mengatakannya sejak awal 1970-an. Satu suara, putra dan putri bersama-sama... Ayo kita wujudkan," tulis King di Twitter.