Habis Ngobrol dengan Bos WTA, Petenis Ukraina Kena Mental dan Mundur dari Indian Wells
Petenis Ukraina, Lesia Tsurenko. (Foto: Twitter/@LTsurenko)

Bagikan:

JAKARTA –  Petenis Ukraina, Lesia Tsurenko, mengalami serangan panik dan gangguan mental setelah mengobrol dengan Kepala Eksekutif Asosiasi Tenis Wanita (WTA), Steve Simon. Kok bisa?

Keduanya membahas ihwal invasi Rusia negaranya. Lesia mendapat jawaban yang cukup mengejutkan dalam obrolan itu. Ia pun kemudian memutuskan mengundurkan diri ajang tenis Masters 1000 Indian Wells yang saat ini tengah berlangsung.

Tsurenko seharusnya menghadapi petenis Belarusia Aryna Sabalenka di babak ketiga pada hari Minggu kemarin. Namun, jawaban Simon ternyata mengubah semuanya.

"Beberapa hari yang lalu, saya berbincang dengan CEO WTA Steve Simon dan saya benar-benar terkejut dengan apa yang saya dengar," kata Tsurenko dalam situs Big Tennis Ukraina, yang dikutip The Guardian.

Dalam obrolan itu Simon dengan tegas mengatakan dia sama sekali tidak mendukung terjadinya peperangan. Namun, jika ada petenis Rusia atau Belarusia yang mendukung peperangan, itu cuma opini pribadi.

Simon juga meminta agar Tsurenko seharusnya tidak boleh murka dengan pendapat pribadi dari seorang. Pada saat yang sama dia juga mengatakan jika hal ini terjadi padanya dan dia berada di posisi Tsurenko maka dia sudah pasti akan merasa tidak enak.

Komentar Tsurenko ini muncul ketika penyelenggara Grand Slam Wimbledon dan Komite Olimpiade Internasional berencana mencabut larangan mereka terhadap pemain Rusia dan Belarusia.

"Ia menyatakan keyakinannya bahwa Rusia dan Belarusia akan kembali ke Olimpiade dan mengatakan bahwa hal itu akan terjadi persis seperti yang terjadi di tenis," kata Tsurenko melanjutkan.

"Dia juga mengatakan bahwa prinsip-prinsip fair play dan Olimpiade tidak dilanggar, tetapi sebaliknya. Ketika ditanya apakah dia mengerti apa yang dia katakan kepada saya selama fase aktif agresi militer Rusia di negara saya, dia mengatakan: ya. Dan itu adalah pendapatnya," lanjutnya.

Tsurenko menambahkan bahwa ia dan rekan-rekannya sesama petenis Ukraina yang saat ini sudah mengetahui isi percakapan itu mulai mempertanyakan posisi Simon. 

"Semua orang juga terkejut. Kami meminta untuk konferensi dengan dewan direksi WTA untuk mengajukan pertanyaan tentang bagaimana seseorang seperti Steve Simon dapat menjadi pemimpin di WTA dan apa yang harus kami lakukan," kata dia.

"Bagaimana kami dapat memahami lebih jauh bahwa organisasi kami entah bagaimana melindungi hak-hak kami. Saya hanya tidak mengerti bagaimana hal ini bisa terjadi di dunia ini sehingga hal-hal seperti itu perlu dijelaskan. Ini sangat mengejutkan dan sangat menyakitkan," imbuh dia.

Apa yang disampaikan Tsurenko ini sudah direspon WTA. Dalam sebuah pernyataan mereka mengatakan, "Pertama dan terutama, kami mengakui emosi yang dimiliki Lesia dan semua atlet tenis Ukraina. Kami menyaksikan perang mengerikan yang sedang berlangsung yang terus membawa keadaan yang tak terduga dengan konsekuensi yang luas yang mempengaruhi dunia, serta tur WTA global dan para anggotanya."

"WTA secara konsisten mencerminkan dukungan penuh kami untuk Ukraina dan mengutuk keras tindakan yang telah dilakukan pemerintah Rusia."

"Dengan ini, prinsip dasar WTA tetap ada, yaitu memastikan bahwa setiap atlet dapat berpartisipasi dalam ajang tenis profesional berdasarkan prestasi dan tanpa diskriminasi dalam bentuk apa pun, serta tidak dihukum karena keputusan yang dibuat oleh pemimpin negara mereka," pungkas pernyataan tersebut.