Berkat Wilbur Scoville Kita Jadi Tahu Tingkat Kepedasan Cabai
JAKARTA - Mungkin tak ada yang pernah tahu sampai mana batasan seseorang, bisa mentolerir rasa pedas sebuah cabai. Begitupun cara yang ampuh untuk menghilangkan efek kepedasannya.
Sampai akhirnya Wilbur Scoville, seorang profesor farmakologi asal Bridgeport, Connecticut dengan nekatnya mengukur tingkat kepedasan dari sebuah cabai. Penelitian itu dituangkannya dalam jurnal ilmiah berjudul The Art of Cumpounding.
Baca juga:
Dalam karyanya itu, Scoville juga menyebutkan kalau meminum segelas susu dapat menangkal rasa pedas yang dihasilkan dari biji merica. Lewat tes organoleptiknya, ia kemudian mengukur tingkat kepedasan paprika, cabai jalapenos, cayenne pepper, hingga bhut jolokia atau ghost papper.
Kelak metode penelitiannya itu dikenal dengan skala Scoville Heat Unit (SHU) yang menjadi acuan dasar dari tingkat kepedasan cabai. Untuk menemukan formula tingkat kepedasan cabai, Scoville harus mengekstrak kadar capsaicin dari paprika pada dosis tertentu yang bisa diterima oleh tubuh manusia.
SHU kemudian dikembangkan menjadi acuan dalam mengukur kromatografi cair pada indra perasa manusia. Begitu pula dengan tingkat kepedasan yang bisa ditolerir oleh tubuh.
Di mana cabai jalapenos umumnya memiliki tingkat kepedasan berkisar antara 2.500 hingga 8.000 SHU. Hingga Indian ghost pepper yang punya skala kepedasan 1 juta SHU dan dinobatkan menjadi cabai terpedas di dunia oleh Guinness Book of World Records pada 2007.
Kemudian disusul Trinidad Moruga Scorpion dan Carolina Reaper yang memegang rekor sebagai cabai terpedas di dunia, dengan nilai kepedasan mencapai 1,5 juta Scoville Heat Unit. Bila dibandingkan, rata-rata tingkat kepedasan cabai rawit Indonesia berkisar antara 30.000-50.000 SHU.
Challenge Ketahanan Tubuh
Tingkatan kepedasan yang dibuat Wilbur Scoville itu pun menginspirasi Google Doodle, membuat permainan interaktif dengan melawan rasa panas dari sebuah cabai. Permainan ini pertama kali ditampilkan Google pada saat peringatan ulang tahun ke 151 Scoville.
Melaui laman blog Google Doodle, pemain harus mengalahkan berbagai macam jenis cabai dari paprika hingga Trinidad Moruga Scorpion pepper. Di mana pengguna Google akan berperan sebagai es krim melawan rasa pedas cabai yang dimakan Wilbur Scoville.
Meski menyakitkan, nyatanya rasa pedas dari cabai memiliki banyak manfaat. Disebutkan dalam buku Tasty karya John McQuaid, satuan skala kepedasan Scoville kala itu dimanfaatkan sebagai acuan untuk mengukur tingkat kefektifan sebuah krim penghilang rasa sakit.
Di mana bahan dasar krim tersebut, diambil dari senyawa capsaicin. Bahan aktif yang terkandung dari cabai. Lewat takaran yang pas, sensasi terbakar capsaicin yang diproses di mulut membuat tubuh memproduksi endorphin sebagai senyawa aktif pereda rasa sakit.