DLHK Cek Tumpahan Minyak di Pantai Saba-Purnama Gianyar

GIANYAR - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar, Bali, Ni Made Mirnawati mengatakan pihaknya akan mengecek terjadinya tumpahan minyak di sepanjang Pantai Saba menuju Pantai Purnama, Gianyar, Bali.

"Coba kami cek dulu dan nanti kami tentukan tindak lanjutnya seperti apa. Kenapa terjadi tumpahan minyak, siapa yang menumpahkan kan kita harus tau," kata Mirnawati, saat dihubungi Kamis, 27 Mei. 

Bila memang yang menyebabkan tumpahan minyak adalah pengusaha, DLHK akan menindaklanjutinya. Apabila tumpahan minyak menyebab pencemaran lingkungan maka  dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

"Itu kalau termasuk pencemaran lingkungan kalau ada laporan pasti kita tindaklanjuti. Kalau kita kebetulan penyidik pegawai sipilnya tidak ada. Ini yang kita lakukan adalah melaporkan juga. Yang pasti ke kepolisian," imbuhnya.

"Kalau kita penyidikan memang tidak ada kewenangannya di kita. Tapi, begitu ada pengaduan masyarakat kita tindaklanjuti. Yang pertama kita cek ke lapangan, kemudian kalau memang perlu dilaporkan karena itu memang ada unsur kesengajaan atau bagaimana bisa kita laporkan," ujar Mirnawati. 

Sebelumnya Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso menyampaikan, pihaknya sedang menyelidiki tumpahan minyak  di sepanjang Pantai Saba menuju Pantai Purnama, Gianyar, Bali.

Penemuan cairan hitam yang merupakan tumpahan minyak di sepanjang Pantai Saba menuju Pantai Purnama, Gianyar, Bali, bermula dari laporan I Ketut Sumastika warga setempat kepada Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar.

Kemudian, tim BPSPL Denpasar, menerjunkan tim menuju Saba Asri Sea Turtle Conservation untuk berkoordinasi mengumpulkan informasi tersebut.

Banyak ditemukan gumpalan hitam di atas pasir pantai yang terlihat seperti batu dan berbentuk seperti cairan aspal di sepanjang Pantai Saba hingga menuju perbatasan dengan Pantai Purnama. 

Tim di lapangan mengambil beberapa sampel gumpalan minyak sebagai bahan untuk ditindaklanjuti.

“Lagi telusuri informasinya dari mana (ceceran minyak). Kita harus uji laboratorium minyak itu. Karena (minyak) ditemukan sudah sepotong-potong," ujar Yudi.