Dimulainya Investigasi Kematian Puluhan Pelari Marathon di China Akibat Cuaca Ekstrem

BEIJING - Otoritas China memulai investigasi tragedi lomba marathon di Provinsi Gansu yang menewaskan 21 peserta dan mencederai delapan lainnya saat cuaca tiba-tiba memburuk. Satu tim investigasi sudah tiba di lokasi kejadian pada Selasa, 25 Mei dan hasilnya segera dipublikasikan.

Badan Olahraga Nasional China dan Biro Meteorologi Nasional China masuk dalam tim investigasi bentukan Pemerintah Provinsi Gansu itu. Tim tersebut tiba di Kota Baiyin dan Kabupaten Jingtai untuk melakukan penyelidikan atas manajemen kegawatdaruratan, inspeksi disiplin, keamanan, dan aturan penyelenggaraan lomba.

Sementara itu, separuh lebih dari 21 keluarga korban tewas telah menandatangani kesepakatan dengan pihak panitia untuk mendapatkan kompensasi. "Kompensasi diberikan oleh penyelenggara, kontraktor, dan pemerintah daerah," kata Wali Kota Baiyin, Zhang Xuchen, dikutip Antara, Rabu, 26 Mei.

Tujuh dari delapan korban luka sudah diizinkan meninggalkan rumah sakit. Seorang peserta yang mengalami cedera serius kondisinya mulai stabil. Sebanyak 21 peserta lomba ultramarathon yang tewas pada Sabtu, 22 Mei diduga karena perubahan cuaca yang tiba-tiba ekstrem dan kurangnya persiapan panitia dalam menghadapi situasi darurat.

Sedikitnya 700 personel SAR dikerahkan ke lokasi lomba marathon 100 kilometer di objek wisata perbukitan Sungai Kuning. Lomba lari lintas alam 100 km (62 mil) diadakan pada Sabtu pagi di Yellow River Stone Forest, sebuah situs wisata indah di daerah Jingtai di bawah yurisdiksi Baiyin, China.

Tragedi ultramarathon

Sekitar tengah hari, hujan es, hujan beku dan angin kencang melanda bagian pegunungan tempat perlombaan. Suhu udara menurun tajam, seorang pejabat berwenang setempat menjelaskan.

"Tanah longsor setelah cuaca buruk juga menghambat pekerjaan penyelamatan," tambah pejabat Baiyin.

Sebanyak 172 orang mengikuti lomba tersebut. Hingga Minggu, 151 peserta telah dipastikan selamat, termasuk yang terluka, lapor kantor berita resmi Xinhua.

"Lebih dari 700 penyelamat telah dikerahkan oleh pemerintah daerah. Satu pelari hilang," kata para pejabat.

Medan dan topografi kawasan perlombaaan yang kompleks, serta suhu udara pada malam hari yang turun, disebut turut membuat pencarian dan penyelamatan yang dilakukan Tim SAR memerlukan upaya ekstra.

*Baca Informasi lain soal PERUBAHAN IKLIM atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

BERNAS Lainnya