Pemerintah Korea Selatan Turun Tangan Hadapi Banyaknya Pembajakan Lagu K-pop di China

JAKARTA - Beberapa waktu belakangan, warganet mendapati sejumlah lagu K-pop direkam ulang oleh seniman China. Lagunya memiliki nada yang sama namun memiliki lirik yang sudah diterjemah.

Beberapa lagu K-pop yang dibajak di antaranya Tear Drops in the Morning milik IU, Already One Year milik Brown Eyes, serta Waiting milik Younha. Lagu-lagu ini direkam ulang oleh penyanyi dari China dan diunggah ke YouTube melalui label China.

>

Melihat banyaknya kasus pembajakan tersebut, Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan turun tangan untuk mengurus kasus ini.

Mereka menganggap tindakan ini melanggar hak cipta karena adanya kesamaan nada serta tidak memiliki izin resmi untuk menyanyikan ulang.

“Ini benar-benar membuat frustasi karena (kejadian) ini di luar dari yang dibayangkan. Tapi kami akan menyelesaikannya. Dengan melakukan ini, Anda tidak bisa menyentuh hati seseorang atau banyak uang” kata Younha melansir dari Korea Herald pada Mei 2021.

Kabarnya pemegang hak cipta lagunya juga sudah melapor ke pihak Kementerian. Mereka akan bekerja sama dengan YouTube Korea untuk mengurus kasus ini.

“Kami akan mengambil langkah agar hak cipta tidak dilanggar di YouTube dengan cara adaptasi lagu tanpa izin,” kata seorang pejabat Kementerian Budaya.

Lebih lanjut, mereka meminta agar pemegang hak cipta juga harus mengklaim haknya secara aktif.