Perkembangan Kerja Sama Apple dan Google Lawan COVID-19
JAKARTA - Pada 10 April lalu, Apple dan Google mengumumkan kerja sama untuk mengembangkan sebuah software atau perangkat lunak. Perangkat lunak ini bertujuan membantu pemerintah dan otoritas kesehatan untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19. Inisiatif kolaborasi ini berawal saat sebuah tim kecil di perusahaan Apple memikirkan bagaimana cara memberikan bantuan dalam situasi pandemi ini pada Maret lalu. Mereka yakin bahwa smartphone memiliki pengaruh besar untuk menangani situasi ini.
Di saat bersamaan, Google juga dikabarkan memiliki ide yang mirip. Para petinggi Google dan Apple sempat membicarakan hal ini sampai pada akhir bulan Maret 2020, mereka setuju untuk bekerja sama karena merasa memiliki pemikiran dan tujuan yang sama. Namun, mereka tak bisa mengumumkan kerja sama ini sampai adanya keputusan dari para CEO, yakni Tim Cook dan Sundar Pichai. Setelah mereka mengadakan rapat virtual, barulah pengumuman kerja sama ini resmi disiarkan pada tanggal 10 April kemarin.
Sebenarnya banyak pemerintahan dan perusahaan yang membuat aplikasi contact tracing atau penelusuran kontak. Penelusuran kontak ini membantu proses pelacakan orang-orang yang pernah berdekatan dengan penderita COVID-19 yang sudah terdeteksi. Aplikasi ini menggunakan teknologi bluetooth ataupun GPS (Global Positioning System). Namun, aplikasi yang tersebar sekarang masih memiliki kekurangan.
Melihat kekurangan ini, Apple memutuskan untuk mengembangkan API (Application Programming Interface). Ini bukan aplikasi contact tracing, melainkan perangkat lunak yang dibekali beberapa keunggulan untuk ditambahkan ke dalam aplikasi contact tracing yang sudah ada. Siniar VOI kali ini akan membahas keunggulan perangkat lunak yang dikembangkan dua raksasa teknologi ini.