Hampir Dua Juta Alkes Penanganan COVID-19 Sudah Terdistribusi
JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mendistribusikan sebagian besar alat material kesehatan (alkes) yang digunakan dalam penanganan COVID-19 ke seluruh Indonesia.
Alkes yang berupa alat pelindung diri (APD) dan alat pemeriksaan COVID-19 ini berasal dari pembelian impor, produksi dalam negeri, hingga sumbangan dari berbagai pihak dan instansi.
Wakil Asisten Operasi Panglima TNI Marsama Jorry S. Koloay menjabarkan, total APD yang didistribusikan sejumlah 1.826.000 buah, kacamata pelindung 3.000 buah, masker bedah 846.334 buah, masker N95 38.000 buah, alat rapid test 285.000 buah, dan sarung tangan medis 402.000 buah.
"Komposisi dari penerimaan barang ini berdasarkan data yang sudah ada dan kami himpun dari tim logistik, sejak tanggal 22 Maret hingga tanggal 28 April pukul 23.30 WIB," kata Jorry dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis, 30 April.
Sebagian besar alkes telah didistribusikan. Per hari ini, sisa alkes yang baru akan didistribusikan yakni APD sebanyak 334.600 buah, sisa masker bedah 71.500 buah, dan sarung tangan medis sisa 98 buah. Sementara, alkes kacamata pelindung, masker bedah, dan alat rapid test telah didistribusikan semua.
Joory melanjutkan, alat kesehatan ini telah didistribusi ke seluruh daerah, baik ke rumah sakit penanganan COVID-19, rumah sakit darurat, hingga puskesmas-puskesmas.
DKI menjadi provinsi yang mendapatkan paling banyak APD dengan jumlah 238.050 pcs. Kemudian, Jawa Barat menerima APD 124.000 buah, Jawa Tengah 80.700 buah, Jawa Timur 102.600 buah, DIY 30.700 buah, Bali sejumlah 42.400 buah, dan Banten sejumlah 65.100 buah.
"Kemudian, pengiriman APD untuk daerah-daerah lain rata-rata ada di angka 25.000 sampai dengan 40.000 APD," ucap dia.
Baca juga:
Lalu, pemerintah telah mendistribusikan reagen PCR dan RNA ke 9 provinsi. Reagen PCR yang didistribusikan hari ini berjumlah 67.000 buah, dan reagen RNA sejumlah 92.500 buah.
Reagen adalah jenis cairan yang digunakan untuk mendukung pengujian tes swab PCR. Reagen biasanya ditambahkan untuk melihat reaksi kimia, salah satunya dalam diagnosis infeksi virus corona.
"Diharapkan, dalam satu minggu kedepan untuk jenis reagen PCR dan RNA itu sudah bisa didistribusikan semua," tutur dia.