Tangis Istri Prajurit TNI yang Tewas di Papua Pecah, Keluarga: Mohon Dimaafkan Kesalahan Almarhum
JAKARTA - Danrem 151 Binaya Brigjen TNI Arnold AP Ritiauw memimpin langsung prosesi pemakaman jenazah anggota Yonif Para Raider 432 Wira Setia Jaya (WSJ) Praka M Alif Nur Angkotasan yang meninggal di Papua.
Pemakaman Praka M Alif Nur Angkotasan dilaksanakan di kampung halamannya di Negeri Pelauw, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis, 20 Mei.
Prosesi pemakaman yang dilakukan dalam upacara militer tersebut, diiringi isak tangis istri almarhum Dalimahu Talaohu, keluarga dan ratusan warga Desa Pelauw yang turut hadir.
Praka M Alif Nur Angkotasan meninggal saat melakukan tugas pengamanan daerah rawan, karena dianiaya puluhan orang tidak dikenal di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa, 18 Mei.
Baca juga:
- Wajib, Sultan HB X Minta Lagu Indonesia Raya Diputar Setiap Pagi
- Anies Diminta Tak Kecolongan Lagi saat Tempat Wisata Kembali Dibuka
- Rumah Pemudik Pulang ke Jakarta Dipasang Stiker Biar Tetangga Antisipasi
- 18.603 Gerai Indomaret Milik Konglomerat Anthony Salim Terancam Diboikot Buruh Gara-Gara THR dan Gypsum Bolong
Danrem Arnold menegaskan, insiden yang mengakibatkan meninggalnya Praka Alif Angkotasan dan rekannya Prada Ardi Yudi memberikan duka mendalam untuk seluruh jajaran TNI.
"Hari ini seluruh jajaran TNI ikut berduka dengan gugurnya Praka Alif Nur Angkotasan dan rekannya saat tugas Pamrahwan di provinsi Papua," ujarnya dilansir Antara.
Upacara militer, kata Danrem dilaksanakan sebagai penghormatan dan penghargaan negara dan TNI atas jasa, dharma bakti dan pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya.
Meninggalnya Praka Alif Angkotasan dan rekannya dalam tugas, sungguh sangat mengejutkan dan menimbulkan kesedihan mendalam bagi semua pihak, khususnya bagi keluarga ditinggalkan, katanya.
"Saya atas nama negara dan TNI menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum, seraya berdoa, semoga segala kesalahan dan kekhilafan serta dosanya dapat diampuni dan amal baktinya diterima Tuhan Yang Maha Esa, dan seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesabaran dan bimbingan serta perlindungan," katanya.
Danrem Arnold juga menyatakan, insiden yang menimpa dua anggota Yonif Para Raider 432/WSJ tersebut sebagai bukti kuat TNI siap mengorbankan apapun, termasuk nyawanya untuk mempertahankan seluruh wilayah NKRI.
Sedangkan M Ali Latuconsina sebagai keluarga menyampaikan terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh pimpinan TNI, baik di Pusat dan daerah yang telah membantu pemulangan jenazah almarhum sehingga dapat dimakamkan di tanah kelahirannya dengan tata cara dan adat masyarakat Negeri Pelauw.
Ali Latuconsina yang juga Sekretaris Negeri Pelauw juga menyatakan, seluruh keluarga menerima peristiwa yang menimpa Praka Alif Angkotasan dengan ikhlas, sekaligus memohon maaf atas segala kesalahan yang dilakukan almarhum selama menjalankan tugas di kesatuannya.
Proses pemakaman secara militer juga dihadiri Wadan Lantamal IX/Ambon Kolonel Mar Said Latuconsina, Kasi Pers Korem 151/Binaiya Kolonel Inf Arief, Asper Divisi 3 Kostard Letkol Inf Agus dan Danyon Raider 733/Masariku Letkol Inf David S Sirait.