Larangan Mudik Berakhir, Penumpang Bus AKAP DKI Naik Signifikan

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menyebut terdapat kenaikan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) baik yang datang maupun berangkat dari Jakarta pada satu hari setelah larangan mudik berakhir. 

Syafrin bilang, kenaikan penumpang yang datang ke Jakarta menggunakan bus AKAP terjadi pada tanggal 18 Mei di 4 terminal tipe A naik sebesar 13 persen bila dibandingkan dengan awal masa peniadaan mudik tanggal 6 Mei.

Sementara, penumpang yang berangkat dari Jakarta naik 2,5 persen dari tanggal 6 Mei. Kenaikan penumpang itu terjadi di di 4 terminal tipe A.

"Pada 16-18 Mei, jumlah penumpang AKAP adalah 1.918 penumpang berangkat dan 3.901 penumpang datang, serta 140 penumpang ditolak," kata Syafrin kepada wartawan, Kamis, 20 Mei.

Lalu, jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan rata-rata pada larangan mudik adalah 729.335 penumpang per hari. Angka ini mengalami penurunan sebesar 17,74 per dibandingkan sebelum Larangan Mudik (886.644 penumpang per hari.

Kemudian, jumlah kendaraan keluar Jakarta sebanyak 2.496.593 kendaraan. Yang melalui gerbang tol utama sebanyak 1.002.791 kendaraan dan melalui jalan arteri sebanyak 1.493.802 kendaraan.

"Jumlah kendaraan masuk Jakarta sebanyak 2.154.564 kendaraan. Melalui gerbang tol utama sebanyak 1.010.812 kendaraan dan melalui jalan arteri sebanyak 1.143.752 kendaraan," ungkap Syafrin.

 

 

Lebih lanjut, jumlah kendaraan yang diputar balik pada 8 titik penyekatan (check point) adalah 236 kendaraan dan pada lokasi penyekatan adalah 10.072 kendaraan.

Adapun kedelapan check point berada di Kalideres, Joglo, Lampiri, Panasonic, Perintis Kemerdekaan, Kolong FO Cakung–Cilincing, Pasar Jumat, dan Budi Luhur. Sementara penyekatan lain berada di jalan tol Jakarta-Cikampek KM 34 dan jalan non tol Kedung Waringin.