Polri Tetapkan 53 Terduga Teroris di Makassar Tersangka
MAKASSAR - Penyidik Densus 88 Antiteror Mabes Polri menetapkan sebanyak 53 orang terduga teroris sebagai tersangka terkait kasus bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
"Untuk perkembangan penanganan teroris saat ini, Densus 88 dibantu Polda Sulsel telah menahan 53 orang dan sudah dinyatakan tersangka," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan, di Makassar, dikutip Antara, Rabu, 19 Mei.
Seluruh terduga teroris yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu, kata dia, kini sedang menjalani penahanan di sel tahanan Polda Sulsel.
Selain itu, sejak kejadian bom bunuh diri oleh pasangan suami istri L dan YSR pada Minggu, 28 Maret, tim Densus 88 Antiteror dibantu Polda Sulsel langsung bergerak dan berhasil mengamankan beberapa orang terduga yang memiliki keterkaitan dengan kasus itu.
Mereka yang diamankan petugas, lanjut Zulpan, jumlahnya sebanyak 56 orang, hanya saja 53 orang terduga ditingkatkan statusnya menjadi tersangka setelah dilakukan pendalaman saat proses penyidikan.
"Karena dia (enam orang, red) ini belum memenuhi unsur, " ujarnya.
Baca juga:
- Tabrakan Beruntun di Gatot Subroto Hingga Jenazah di Peti Ambulans Terlempar ke Jalan, Begini Kronologinya
- Jangan Diragukan! Indonesia Tetap Mendukung Palestina Merdeka
- Mahfud: Papua Miskin Akibat Pajaknya untuk Negara, Itu Tidak Benar!
- Di Sidang Rizieq Shihab, Pakar Pidana Sebut Penerapan Pasal 216 KUHP Kasus RS UMMI Salah Alamat
Sedangkan untuk pasal yang dikenakan pada para tersangka, yakin Pasal 5 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi undang-undang, dengan ancaman pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun pidana, penjara seumur hidup, dan atau pidana mati.
Sebelumnya, dua pelaku teroris pasangan suami istri berinisial L dan YSR melakukan serangan bom bunuh diri di tengah pelaksanaan ibadah di Gereja Katedral, Kota Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021. Akibat dari peristiwa itu, puluhan orang terluka, dan kedua pelaku tewas di tempat kejadian.