Gemetar Ketakutan, Bocah Palestina Baca Syahadat Saat Disiksa Polisi Israel, Benarkah?
JAKARTA - Baru-baru ini media sosial diramaiakan dengan beredarnya video yang menerangkan seorang anak Palestina begitu ketakutan hingga membaca syahadat saat disiksa tentara Israel.
Video itu beredar melalui pesan berantai WhatsApp. Dalam pesan berantai itu menyebutkan, polisi Israel mencekik seorang anak Paletina hingga meninggal dunia pada Sabtu lalu.
"Seorang polisi Israel mencekik seorang anak Palestina sampai mati pada hari sabtu selama protes pemindahan kedutaan AS ke Yerusalem. Bocah lugu itu bahkan membaca kalimat shahadat sebelum meninggal. Meskipun banyak upaya grup untuk mengunggah video ini ke Youtube itu telah secara konsisten dihapus oleh google, Facebook dan Youtube. Tolong jadikan video ini viral sehingga menjangkau semua media," begitu bunyi pesan berantai tersebut.
Benarkah kejadian ini?
Dilansir dari situs turnbackhoaks.id, video ini tidak berkaitan dengan penyiksaan polisi Israel ke anak Palestina. Persitiwa sebenarnya terjadi pada 2015 silam dan telah dijelaskan pada 2017 lalu lewat situs turnbackhoaks.
Persitiwa terjadi di Kota Malmö, Swedia, yang berjarak sekitar 3,150.24 kilometer (jarak udara) dari Palestina.
"Anak yang berada di video membaca Syahadat karena ketakutan ketika diamankan setelah kedapatan menaiki kereta tanpa tiket. Pelaku, petugas keamanan, diinvestigasi karena tindakan kekerasan yang berlebihan," tulis turnbackhoaks dikutip Selasa, 18 Mei.
Informasi ini masuk konten yang salah atau ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah. Sumber membagikan video peristiwa 2015 memanfaatkan momen berkaitan dengan situasi konflik Palestina-Israel saat ini (2021),
"sehingga menimbulkan premis/kesimpulan yang salah." Beberapa media internasioal pun telah memberitakan kejadian ini, misalnya The Local. Dalam berita disebutkan, dua penjaga keamanan di stasiun kereta api utama Malmö yang difilmkan rupanya membenturkan kepala anak laki-laki berusia sembilan tahun ke lantai batu sedang diselidiki oleh polisi.
Baca juga:
Dalam video yang diterbitkan oleh surat kabar lokal Sydsvenskan, seorang penjaga terlihat mendorong bocah itu ke tanah, duduk di atasnya dan menutup mulutnya dengan tangan. Anak laki-laki itu terdengar mengucapkan doa Syahadat (‘Hanya ada satu Tuhan, dan Muhammad adalah Nabinya’).
Penjaga itu, yang dipekerjakan oleh perusahaan keamanan Svensk Bevakningstjänst, telah menahan bocah itu dan temannya yang berusia 12 tahun setelah mereka terlempar dari kereta karena bepergian tanpa tiket.
Pada hari Selasa, polisi mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki dua penjaga tersebut setelah dua belas pengaduan tentang penjaga.