Meski Tanah Abang Ramai, Anies Sebut Perekonomian Jakarta Belum Normal

JAKARTA - Beberapa waktu belakangan, sejumlah tempat belanja seperti Pasar Tanah Abang dipadati masyarakat yang membeli kebutuhan dalam perayaan lebaran tahun ini. 

"Saya rasa kalau melihat keramaian-keramaian pasar menjelang lebaran itu cukup ramai dibandingkan masa prapandemi," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 13 Mei.

Anies menduga, keramaian di pasar disebabkan para pedagang banyak yang tidak mudik ke kampung halaman. Sehingga, mereka memilih tetap berdagang. Begitu juga dengan masyarakat yang tidak mudik.

"Mungkin itu karena pedagangnya tidak pulang, yang belanja juga tidak pulang, jadi pasar lebih ramai. Saya apresiasi kepada para pedagang yang memilih untuk tetap berada di Jakarta," kata Anies.

Namun, Anies menyebut perekonomian di Jakarta belum kembali seperti semula. Sebab, banyak masyarakat yang membeli secara eceran, bukan membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali.

"Kalau kita perhatiakan kenapa Pasar Tanah Abang itu ramai, kemarin saya perhatikan yang datang adalah pembeli eceran. Padahal pasarnya grosir," ungkap Anies.

Padahal, kata Anies, biasanya warga membeli barang di Tanah Abang dalam jumlah banyak dan membawa pulang barang yang dibeli dengan tas besar. Ketika ditanya, alasan mereka membeli eceran di Tanah Abang karena harganya lebih murah.

"Sekarang yang terjadi, mereka memotong langsung ke Tanah Abang karena harganya lebih murah. Artinya, dengan uang yang lebih terbatas, mereka lebih selektif di dalam memilh lokasi untuk berbelanja di Tanah Abang," jelas Anies.

Namun, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berharap momentum lebaran tahun ini dapat mendongkrak kembali daya beli masyarakat secara bertahap di masa pandemi COVID-19.

"Mudah-mudahan efeknya akan lebih besar karena uangnya akan berputar lebih banyak di Jakarta. Tetapi apakah bisa kembali positif, nanti kita lihat angkanya," pungkasnya.