Arkeolog Italia Ungkap Penemuan Fosil Neanderthal di Grotta Guattari

JAKARTA - Sekelompok arkeolog yang dipimpin oleh Francesco Di Mario, berhasil mencatat penemuan berharga dari gua prasejarah Grotta Guattari, yang sejak lama diyakini para arkeolog pernah ditempati oleh populasi yang cukup besar zaman dahulu.

Penemuan meliputi sisa-sisa kuno sembilan Neanderthal, sekawanan hyena dan beberapa aurochs, sapi besar yang punah bersama kehidupan masa lalu di situs yang terletak sekitar 100 meter dari pantai Laut Tyrrhenian di San Felice Circeo, dekat Latina, di wilayah Lazio, Italia.

"Ini adalah penemuan yang luar biasa. Seluruh dunia akan membicarakannya," ujar Menteri Kebudayaan Italia Dario Franceschini,  melansir CNN.

Dalam pernyataannya Kementerian Kebudayaan Italia mengungkapkan, delapan fosil yang ditemukan berusia antara 50.000 dan 68.000 tahun yang lalu. Sementara satu yang tertua, diprediksi berusia antara 90.000 dan 100.000 tahun yang lalu.

Rekaman video dari kementerian menunjukkan tulang, tengkorak dan bagian tubuh lainnya ditemukan di salah satu situs bersejarah di Eropa tersebut.

Neanderthal, kerabat terdekat manusia purba, punah sekitar 40.000 tahun yang lalu. Tidak jelas apa yang membunuh mereka, meskipun teori mencakup ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim dan meningkatnya persaingan dari manusia modern.

"Mempertimbangkan sisa-sisa lain yang ditemukan sebelumnya di situs yang sama, ada total 11 orang yang ada di Grotta Guattari, yang "dikukuhkan sebagai salah satu tempat paling penting di dunia untuk sejarah manusia Neanderthal," kata kementerian itu, melansir Reuters.

"Mereka semua adalah individu dewasa, kecuali satu yang mungkin berusia awal belasan tahun," terang Francesco Di Mario.

Kendati punah sekitar 40.000 tahun yang lalu, tetapi minat pada sejarah Neanderthal meningkat seiring dengan munculnya tes DNA di rumah yang dapat mendeteksi jejak DNA Neanderthal pada beberapa orang.

Area San Felice Circeo sekarang merupakan salah satu penemuan terpenting dalam studi tentang manusia purba dan gua tersebut menawarkan kapsul waktu yang mencakup petunjuk sejarah manusia dan binatang.

Francesco Di Mario mengatakan, pekerjaan selanjutnya adalah memelajari tentang kehidupan manusia purba. Selain itu, mereka juga akan memelajari sedimen gua dengan memperhatikan perubahan iklim purba, yang diperkirakan telah berkontribusi pada kematian spesies Neanderthal.

Penggalian yang akan dilakukan selanjutnya diharapkan akan membawa pada penemuan alat pendukung kehidupan sehari-hari dan petunjuk lain tentang kehidupan kuno Neanderthal.

"Ini akan membantu kami memahami perubahan iklim yang terjadi antara 120.000 dan 60.000 tahun lalu melalui studi spesies hewan dan serbuk sari," kata arkeolog Mario Rolfe dari Universitas Tor Vergata di Roma. 

Lokasi penemuan fosil. (Sumber: Ministry of Cultural Heritage and Activities and Tourism Italia)