Konglomerat Changpeng Zhao Pesimis Uang Digital Buatan Bank Sentral China

JAKARTA – Bos platform perdagangan uang kripto nomor 1 dunia, Binance, Changpeng Zhao merespon pembuatan uang digital yang dilakukan bank sentral di berbagai negara. Menurutnya, hal itu akan menurunkan nilai aset uang kripto.

CEO Binance tersebut mengatakan bahwa uang digital tidak bisa memberikan kebebasan karena pasokannya tidak terbatas. Sebabnya, tidak akan membuat pengguna uang kripto tergiur.

Menurut Zhao, pemilik uang kripto sudah tidak tertarik lagi pada uang digital buatan bank sentral karena pergerakan harganya dikendalikan otoritas keuangan di negara masing-masing. Sistem keuangan bank sentral berbanding terbalik dengan uang kripto.

“Sebagian besar mata uang digital bank sentral memiliki banyak kontrol,” ucap Zhao seperti yang dikutip dari Fortune, Jumat, 7 Mei.

Selain itu, Zhao juga menyinggung Yuan Digital yang dikeluarkan bank sentral China, People’s Bank of China (PBC). Dia menilai bahwa Yuan digital bisa hidup beriringan “untuk sementara” dengan mata uang kripto.

Bos Binance itu juga membahas harga Ethereum (ETH) dan Bitcoin (BTC) yang meroket. Baginya, kedua uang kripto itu sudah mencapai harga tertingginya pada tahun 2021.

Di sisi lain, Ethereum juga digunakan untuk pembelian NFT. Hal ini diklaim mampu mendorong harga Ether ke level yang lebih tinggi. Tercatat, pada Senin lalu, ETH tembus 3.339 dolar AS.

“Seluruh contoh kasus ini sedang bergerak sekarang dan orang membutuhkan koin lain melakukan jenis transaksi baru. Ethereum merupakan salah satu contoh jelas, itu mungkin alasan mengapa Ether naik,” ujar Changpeng Zhao.

Bos Binance itu juga menegaskan bahwa perusahaannya tidak akan melantai di bursa saham Nasdaq seperti yang sudah dilakukan Coinbase pada bulan Maret lalu. Binance sudah menghasilkan uang sendiri dan tidak bermaksud meraup lebih banyak uang lagi.