Panglima TNI dan KSAL Jelaskan Kronologis Tenggelamnya KRI Nanggala-402 di Hadapan DPR

JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan KSAL Laksamana Yudo Margono menjelaskan kronologis tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Bali.

Penjelasan soal insiden kapal selam KRI Nanggala-402 disampiakan dalam rapat bersama Komisi I DPR membahas pertahanan.

Dalam rapat kerja tersebut, ada tiga agenda yang dibahas, yakni penjelasan peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, kondisi terkini sistem kesenjataan TNI AL, dan rencana modernisasi sistem kesenjataan, khususnya kapal selam. 

Tapi sesi pembahasan mengenai kondisi alutsista dan modernisasi alutsista, termasuk kapal selam TNI AL, berlangsung secara tertutup.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, saat ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi tentang kondisi alutsista TNI. Khususnya kapal selam yang dimiliki oleh TNI AL, dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk melanjutkan modernisasi kapal selam. Setelah insiden KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan utara Pulau Bali saat latihan penembakan rudal dan torpedo.

Dalam rapat, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan mengenai kronologi tenggelamnya KRI Nanggala-402. Termasuk aksi penyelamatan, bantuan-bantuan dari negara-negara sahabat, serta riwayat pemeliharaan dan perbaikan kapal selam itu.

Menurutnya, bagian KRI Nanggala-402, yaitu periskop dan lampu pengenal, masih dapat dilihat kapal penjejak sea raider milik Komando Pasukan Katak TNI AL pada pukul 03.00 WITA, 21 April 2021.

“Dalam jarak 50 meter, mereka bisa melihat langsung kondisi malam selam KRI Nanggala-402 saat itu (menjelang menyelam ke kedalaman, Red),” kata Yudo.

Namun, lanjutnya, pukul 05.00 WITA, 21 April, KRI Nanggala-402 tidak juga muncul dan komunikasi dengan kapal putus hingga ia memerintahkan jajarannya untuk melakukan pencarian.

“Di sana ada sekitar 21 KRI yang bersamaan pada latihan tersebut dan ada KRI yang memiliki sonar sehingga bisa langsung melaksanakan pencarian. Proses pencarian memakan waktu mulai 21-25 April, di mana pada 24 April pukul 15.00 WITA KRI Nanggala-402 dinyatakan subsunk,” katanya.

“Kami melaporkan ke Bapak Presiden tentang kejadian ini. Kami sampaikan bahwa kami Kasal bertanggung jawab atas kejadian ini,” imbuh Yudo.