Program Destinasi Super Prioritas Tetap Berlanjut di Tengah Pandemi COVID-19

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan program Destinasi Super Prioritas (DSP) akan terus berlanjut di tengah pandemi COVID-19 di Indonesia meski ada penundaan pembangunan fisik.

"Pembangunan fisik kita tunda. Ada beberapa kendala. Planning tetap jalan terus," kata Wishnutama dalam konferensi pers secara virtual yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Kabinet, Kamis, 16 April.

Dia memberi contoh, salah satu tempat wisata yang menjadi Destinasi Super Prioritas (DSP) yaitu Danau Toba. Menurutnya, destinasi wisata ini pada bulan Juni 2020 harusnya sudah selesai secara pengerjaannya dan siap berjalan programnya. 

Hanya saja, dalam kondisi penyebaran COVID-19 yang belum diketahui sampai kapan akan terjadi maka langkah-langkah yang sudah ada justru terhambat. Sehingga, hal ini akan dimanfaatkan untuk melakukan re-design terhadap destinasi wisata tersebut sehingga sesuai dengan standar.

"Saya beri contoh pasar tradisional. Sebetulnya, obyek wisata yang bagus itu kan yang bersih, toiletnya bagus. Keamanan dan kenyamanannya itu bersih," jelas Wishnutama.

Sedangkan untuk konektivitas tempat wisata, seperti sarana transportasi bandar udara dan jalan raya akan terus dibangun. Pembicaraan ini, kata mantan pengusaha ini akan dilaksanakan setelah COVID-19 tak lagi merebak.

"Itu dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan terus kita komunikasikan pasca COVID-19 nanti," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) merencanakan pengembangan terhadap lima destinasi wisata super prioritas di tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp11 triliun.

Adapun lima tempat wisata tersebut adalah kawasan wisata Danau Toba di Sumatera Utara; Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah; kawasan wisata Mandalika di Nusa Tenggara Barat; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; dan kawasan Likupang, Sulawesi Utara.