Tottenham Batal Potong Gaji Karyawannya

JAKARTA - Tottenham Hotspur batal memotong gaji para karyawannya meski mengalami krisis keuangan akibat pandemi COVID-19 atau virus corona. Klub berjanji untuk membayar gaji mereka 100 persen.

Dalam sebuah pernyataan, Spurs mengatakan hanya dewan direksi yang akan mengalami pemotongan gaji. Termasuk chairman Daniel Levy, yang mendapat gaji sebesar tujuh juta pound tahun lalu.

"Kami memutuskan bahwa semua staf tidak bermain, baik ia berstatus penuh waktu, paruh waktu, atau yang dirumahkan, akan menerima gaji 100 persen untuk April dan Mei," demikian pernyataan Spurs di laman resminya.

Pada akhir Maret lalu, Tottenham mengumumkan akan memotong gaji 550 karyawannya sebesar 20 persen. Langkah itu memicu kritik banyak pihak, termasuk penggemarnya sendiri. 

Kelompok suporter Tottenham Hotspur Supporter' Club (THST) bahkan pada Jumat kemarin mendesak klub untuk mengambil tindakan yang tepat.

Kini, keputusan yang diambil Spurs disambut hangat oleh THST, yang berterima kasih kepada para petinggi klub karena telah menemukan solusi alternatif.

"Ini merupakan langkah pertama, namun merupakan langkah besar, dalam merestorasi hubungan klub dengan para penggemar," demikian pernyataan THST.

Beberapa klub Liga Inggris lainnya, seperti Newcastle United, Bournemouth, dan Norwich City telah mengumumkan akan merumahkan sebagian stafnya akibat kesulitan keuangan terkait pandemi virus corona.

Pemuncak klasemen Liga Inggris Liverpool sempat berencana untuk merumahkan sebagian stafnya untuk sementara waktu. Tetapi setelah mendapat banyak kritik dari para penggemarnya, mereka membatalkan rencana tersebut dan meminta maaf kepada para penggemar karena telah menimbulkan kegaduhan.