Peduli Keselamatan Bumi, Indra Prasta The Rain, Ciptakan Lagu Today for Our Tomorrow

JAKARTA - Kepedulian Indra Prasta, vokalis The Rain pada kelestarian alam diwujudkan dalam lagu Today for Our Tommorow. Lagu ini dirilis pada 9 Maret lalu dengan konsep video klip animasi tentang persoalan-persoalan yang dihadapi bumi. Karena itu, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia  mengajak Indra merayakan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April kemarin. 

Rupanya tak cuma lewat lagu, Indra juga menerapkan kepedulian lingkungan dengan berkebun di rumah. "Mencintai lingkungan bisa dimulai kegiatan dari diri sendiri, yaitu bertanam di kebun rumah untuk memenuhi kebutuhan sayur sehari-hari," ujar Indra saat menjadi pembicara dalam menggelar talk show virtual bertema Lindungi Bumi Mulai dari Piringm, Kamis, 22 April.

Menurut Indra, menjaga konsistensi kepedulian diri untuk bumi adalah tantangan terberat. "Pas mulai berkebun seneng. Tapi untuk konsisten itu yang susah. Kalau mau terus lanjut, setelah memetik hasilnya itu bikin semangat lagi," kata Indra. 

Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu, serta menampilkan beberapa pegiat lingkungan hidup dari berbagai sektor.

“Hari Bumi merupakan kesempatan untuk mengukuhkan komitmen menjaga kelestarian bumi. Uni Eropa baru-baru ini meluncurkan ‘Kesepakatan Hijau Uni Eropa’ (EU Green Deal) sebagai model pertumbuhan baru dan peta jalan untuk mencapai netralitas iklim di Uni Eropa pada tahun 2050. Salah satu kebijakannya adalah ‘From Farm to Fork’, yang mempromosikan desain sistem pangan yang adil, sehat dan ramah lingkungan. Kebijakan ini juga memperkuat upaya kami untuk mengatasi perubahan iklim, melindungi lingkungan dan melestarikan keanekaragaman hayati,” ujar Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Bapak Vincent Piket. 

Melalui EU Earth Day 2021, Uni Eropa ingin menginspirasi generasi muda untuk melakukan perubahan dan melakukan aksi nyata. "Hutan, laut, sungai, ladang, dan kebun akan tetap menjadi sumber pangan dan mata pencaharian jika kita menjaga hubungan yang harmonis dengan alam. Prinsip inilah yang melandasi konsep From Farm to Fork," imbuh Vincent.

Dalam acara perayaan ini, para pegiat lingkungan berbagi pengalaman mengenai inovasi cerdas yang telah mereka terapkan. Chef Ragil Imam Wibowo (NUSA Indonesian Gastronomy) mengangkat kebanggaan akan kekayaan bahan baku dan keanekaragaman hidangan dari Sabang hingga Merauke. 

Sementara Ruri Arimbi (Co-Owner Patani Organik), menceritakan praktik baik dalam mengembangkan pertanian organik langsung bersama petani di wilayah Jawa Barat.

Dari sektor kelautan, I Wayan Suwarbawa (Pembudidaya Rumput Laut Berkelanjutan) berbagi inspirasi tentang pelestarian ekosistem laut dan mencontohkan pengolahan rumput laut menjadi krupuk, dodol, minuman maupun makanan kecil. Sementara itu, Mursiati (Direktur Program Gurita Wakatobi) bergerak dalam sistem kelola tangkap gurita di Wakatobi dengan menggunakan aturan adat, dan sekaligus melakukan pembinaan kepada kaum perempuan dan nelayan.

Sama deangan Indra Prasta The Rain yang peduli lingkungan Sheila Rooswitha, komikus muda menunjukkan bagaimana pendidikan lingkungan dapat disampaikan dengan cara mendongeng. “Lewat visual yang menarik, pesan akan lebih mudah sampai kepada audiens,” jelasnya. 

>