Bagikan:

JAKARTA - Bermusik selama 22 tahun, The Rain telah melalui banyak momen sulit. Namun, mereka juga pernah merasakan nikmat dari sebuah popularitas popularitas, khususnya lewat lagu Terlatih Patah Hati.

Adapun, lagu Terlatih Patah Hati dianggap banyak orang sebagai anthem atau ‘lagu wajib’ bagi mereka yang merasakan patah hati.

Namun, predikat yang diberikan publik atas lagu tersebut tidak membuat The Rain lantas merasakan kebahagiaan yang penuh. Mereka melihat hal tersebut sebagai hal yang wajar.

“Ketika lagu Terlatih Patah Hati akhirnya meledak lagi, kita nggak kaget, karena udah ngerasain popularitas yang cuma mampir,” kata Indra Prasta di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 22 November.

Indra mengatakan, The Rain memang pernah populer ketika lagu tersebut dirilis pada tahun 2013 lalu. Namun, ia menilai popularitas saat itu hanya sementara. Bahkan, mereka sempat dikira vakum karena tidak ada karya lain yang mendapat perhatian publik layaknya lagu Terlatih Patah Hati.

“Jadi, kita itu nggak pernah vakum, tapi memang sempat sangat tidak populer. Nggak pernah dibahas di media, nongol juga nggak,” katanya.

Dalam momen terburuk, bahkan para personel harus mencari pekerjaan lain di luar The Rain. Meski begitu, mereka juga tetap melihatnya sebagai hal yang biasa.

“Kita harus survive karena ada keluarga yang harus dinafkahi, dan The Rain. Jadi, kita berpikir saat The Rain tidak bisa menghidupi kita, ya kita yg menghidupi The Rain,” ujar Indra.

Untuk harapan ke depan The Rain, Indra Prasta berharap mereka terus berkarya dalam kondisi apapun.

“Yang paling utama, keinginan kita itu selalu berkarya. Mau sepi atau ramai, ya ngeluarin karya aja,” pungkas Indra Prasta.