JAKARTA - Pada akhir tahun ini, The Rain akan memasuki usia ke-20. Sejak terbentuk di Jogja pada tahun 2001, kuartet ini tetap beranggotakan personel yang sama hingga sekarang, Indra Prasta (vokal utama, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal).
Selama perjalanan karir The Rain, cukup banyak dinamika di industri musik yang mereka lewati. “Dari zaman kaset, CD, tren ring back tone hingga layanan streaming musik seperti saat ini. Kami beruntung bisa mengalaminya, dan bersyukur bisa bertahan lintas generasi,” ujar Indra dalam rilis yang diterima VOI, Rabu, 23 Juni.
Setelah bekerja sama dengan major label dalam merilis 5 buah album, The Rain menempuh jalur independen sejak tahun 2013 dengan merilis single Terlatih Patah Hati sebagai penanda babak baru perjalanan band ini. Dirilis tanpa ekspektasi berlebihan, ternyata lagu tersebut mendapat respon di luar dugaan.
Sederetan single The Rain selanjutnya seperti Gagal Bersembunyi, Penawar Letih, Hingga Detik Ini, dan beberapa single lainnya juga mendapat respon yang luar biasa. Jutaan views di YouTube, dan jadwal manggung yang kembali padat. Hingga pada awal 2020, pandemi membuat seluruh jadwal panggung off-air The Rain ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
BACA JUGA:
Pertengahan 2021, saat pandemi belum berakhir, The Rain memutuskan untuk kembali merilis album tahun ini. “Tetap produktif mengerjakan lagu-lagu baru adalah cara yang kita pilih di tengah kondisi berat ini,” ujar Iwan.
“Sudah cukup lama sejak terakhir The Rain merilis karya dalam format album. Terakhir pada tahun 2016 lewat album Jabat Erat. Lalu diikuti dengan beberapa single lepasan,” Ipul menimpali.
Album The Rain ke-7 ini dikerjakan bertahap sejak tahun 2018. Ditargetkan untuk dirilis akhir tahun ini, berbarengan dengan momen ulang tahun The Rain ke-20.