Menteri Teten: Konstribusi Ekspor UMKM Hanya 14,37 Persen, Masih Tertinggal Dibanding Negara APEC
JAKARTA - Sektor UMKM memiliki peran yang sangat penting terhadap perekonomian nasional. Apalagi, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) yang saat ini mencapai sekitar 60 persen. Namun, kontribusi terhadap nilai ekpsor masih rendah.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Selain karena sumbangannya yang tinggi terhadap PDB. Namun, juga penyerapan tenaga kerja (UMKM) sangat besar yakni 97 persen.
Namun, Teten mengaku, saat ini, kontribusi UMKM domestik terhadap aktivitas ekspor masih relatif rendah hanya berkisar 14,7 persen.
"Ini masih tertinggal dari negara APEC yang bahkan sudah mencapai 35 persen," katanya dalam konferensi pers 500K Eksportir Baru, Senin, 19 April.
Teten mengatakan bahwa rendahnya kontribusi UMKM dalam negeri terhadap ekspor lantaran berbagai persoalan klasik yang masih belum bisa diatasi. Di antaranya minimnya pengetahuan pelaku UMKM tentang pasar luar negeri, dan rendahnya kualitas produk UMKM.
Baca juga:
Tak hanya itu, kata Teten, minimnya kapasitas produksi UMKM, biaya sertifikasi yang tidak murah, hingga masalah logistik juga turut menjadi penghambat UMKM untuk bisa menjadi pemain global.
Melihat segudang permasalahan tersebut, Teten mendorong, adanya berbagai program terobosan untuk meningkatkan partisipasi UMKM terhadap aktivitas ekspor. Salah satunya program sekolah ekspor.
"Saya kira (sekolah ekspor) penting agar bagaimana UMKM bisa menjadi eksportir serta memacu ekspor," tuturnya.