Ancaman Gelombang Ketiga COVID-19, Kanada Perluas Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca
JAKARTA - Otoritas Provinsi Ontario, Kanada berencana untuk memperluas penggunaan vaksin COVID-19 lansiran AstraZeneca bagi orang-orang berusia 40 tahun atau lebih, mulai Selasa 20 April besok.
Perubahan ini akan memperluas jangkauan pemberian vaksin, seiringd engan ancaman gelombang infeksi ketiga COVID-19 terhadap rumah sakit yang ada di provinsi terpadat se-Kanada tersebut.
Kebijakan yang akan diumumkan Senin 19 April ini, akan mempermudah penggunaan dosis vaksin AstraZeneca yang telah didistribusikan ke apotek, tetapi hanya dibatasi untuk pengunaan orang berusia 55 tahun atau lebih.
Ontario mengumumkan langkah-langkah kesehatan masyarakat baru pada Hari Jumat lalu, menjanjikan pos pemeriksaan di perbatasan provinsi, kekuatan polisi baru dan menutup fasilitas luar ruangan, sementara banyak tempat kerja tetap buka.
Tindakan tersebut dikritik secara luas oleh para dokter dan ahli kesehatan masyarakat, dan provinsi tersebut dengan cepat membuka kembali taman bermain dan mengubah kekuatan polisi yang baru.
Pada 29 Maret, Health Canada mengatakan akan meninjau laporan pembekuan darah serius dan pendarahan pada sejumlah kecil orang yang telah menerima vaksin AstraZeneca di negara lain.
Panel independen yang disebut Dewan Penasihat Nasional untuk Imunisasi (NACI) merekomendasikannya. hanya diberikan kepada orang berusia 55 tahun ke atas. Semua provinsi mengikuti nasihat itu.
Tetapi rekomendasi NACI tidak mengikat. Minggu lalu, Health Canada, regulator obat negara itu, mengatakan telah meninjau semua bukti yang tersedia dan tidak akan membatasi penggunaan vaksin COVID-19 lansiran AstraZeneca, karena manfaatnya lebih besar daripada potensi risikonya. Health Canada mengatakan pada saat itu bahwa NACI sedang meninjau rekomendasinya.
Pada Hari Minggu, Ketua NACI mengatakan kepada Reuters, panel akan membuat rekomendasi baru pada Hari Selasa. Health Canada mengatakan, regulator di Inggris memperkirakan risiko pembekuan sangat kecil, kira-kira empat dari satu juta orang yang menerima vaksin.
"Komplikasi itu bisa diobati. Dua orang telah mengalaminya di Kanada, dan keduanya mulai pulih," sebut Health Canada seperti melansir Reuters, Senin 19 April.
Beberapa negara lain telah membatasi penggunaan vaksin untuk orang tua. Denmark telah menarik kembali vaksin tersebut. Sementara Norwegia mengatakan pada Hari Kamis, akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memutuskan apakah akan melanjutkan penggunaan.
Untuk diketahui, Ontario melaporkan 4.250 kasus baru COVID-19 pada Hari Minggu. Asosiasi Rumah Sakit Ontario mengungkapkan, 59 pasien dirawat di perawatan intensif pada Hari Sabtu, sehingga jumlah pasien COVID-19 di ICU menjadi 737 orang.
Baca juga:
- Khawatir Pembekuan Darah Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Australia Tambah Pesanan Vaksin Pfizer
- Uni Eropa Bantah Tuduhan Blokir Pengiriman Vaksin COVID-19
- Belgia Tunda Pemberian Vaksin COVID Johnson & Johnson
- Pakar Kesehatan AS Yakin Vaksin Johnson & Johnson akan Kembali Dipakai, Anak-Anak Divaksin Tahun 2022
Health Canada menambahkan, mereka yang menerima vaksin harus segera mencari pertolongan medis jika mereka mengalami sesak napas, nyeri dada, pembengkakan kaki, sakit perut yang terus-menerus, gejala neurologis seperti sakit kepala parah atau penglihatan kabur, atau memar kulit atau bercak darah kecil di bawah kulit luar tempat suntikan.
Untuk diketahui, Kanada secara umum menggunakan empat jenis vaksin COVID-19. Desember tahun lalu, otoritas kesehatan setempat mengizinkan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna. Di Bulan Februari, giliran vaksin AstraZeneca yang memeroleh izin. Dan terakhir, awal Maret lalu penggunaan vaksin Johnson & Johnson.