Perawat di RS Siloam Palembang Dianiaya, Legislator Sumsel: Bulan Ramadan, Harusnya Bersabar

JAKARTA - Anggota dewan menyoroti kasus penganiayaan terhadap seorang perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, yang terjadi Kamis,15 April lalu. Peristiwa tersebut kemudian viral di media sosial.

Anggota Komisi XI DPR Fauzi H Amro, mengaku prihatin dan menyesalkan terjadinya penganiayaan oleh ayah pasien yang tidak puas dengan pelayanan layanan rumah sakit.

"Saya sangat menyesalkan tindakan arogan yang berujung penganiayaan pada seorang perawat di salah satu rumah sakit di Palembang," ujar Fauzi, Sabtu, 17 April.

Legislator dapil Sumsel itu menilai, seharusnya yang bersangkutan sebagai keluarga pasien bisa bersabar, terlebih di bulan suci Ramadan. Menurutnya, masyarakat mesti menghargai tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam berbagai penyakit. Termasuk menangani pasien yang terpapar COVID-19.

"Mereka adalah pahlawan kita di jaman Pandemi. Kalau Anda mau dihargai, maka hargailah orang lain," kata politisi Partai Nasdem itu.

Fauzi pun mengapresiasi langkah cepat Kepolisian mengusut kasus tersebut serta menangkap pelakunya. Ia berharap kasus penganiayaan kepada perawat tidak terulang di kemudian hari.

"Pelakunya mesti dihukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, supaya memberi efek jera bagi pelaku dan menjadi pelajaran bagi masyarakat secara umum. Sehingga harapan kita kejadian serupa tidak terulang ke kemudian hari," tandas Fauzi Amro.

Diketahui, peristiwa penganiayaan perawat terjadi pada Kamis, 15 April, sekitar pukul 13.30 WIB di RS Siloam Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Korban mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut.