Teror di Papua Meningkat, Ketua MPR Minta TNI-Polri Tindak Tegas KKB
JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo, mendesak TNI-Polri melakukan tindakan tegas terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Saat ini teror KKB meningkat di Kabupaten Puncak, Papua.
“Aparat TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap KKB tersebut. Hal ini perlu segera agar tidak terjadi lagi kasus-kasus penembakan yang meresahkan masyarakat khususnya warga di Illaga,” tegas Bamsoet, Jumat, 16 April.
Politisi Partai Golkar itu juga meminta TNI-Polri untuk terus berupaya mempersempit ruang gerak KKB hingga titik terlemahnya menyerahkan diri ke NKRI sehingga kondisi dan situasi Papua dapat kembali kondusif.
“Saya meminta aparat untuk dapat melibatkan Badan Intelijen Nasional (BIN), mengingat informasi yang disampaikan BIN, sangat dibutuhkan dalam penyusunan langkah dan strategi penumpasan gerakan KKB di Papua,” kata mantan ketua DPR itu.
Baca juga:
- Jokowi Larang Mudik: Kita Rindu Sanak Saudara, Tapi Mari Utamakan Keselamatan Bersama
- Update COVID-19 per 16 April: Kasus Baru 5.353, Akumulasi 1.594.722 Kasus
- Viral Perawat RS Siloam Palembang Dianiaya Keluarga Pasien, Rambut Dijambak
- Dipantau Virtual Police, Konten Ujaran Kebencian dan SARA Paling Banyak di Twitter
Bamsoet mengingatkan TNI-Polri agar meningkatkan kewaspadaan, penjagaan, dan keamanan di setiap objek vital di Papua termasuk di lingkungan penduduk. Langkah itu, untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar sekaligus mengantisipasi terjadinya serangan-serangan teror yang dilakukan KKB.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Ilaga, Papua agar membatasi aktivitas dan tidak keluar kota untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Bamsoet.
Sebelumnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga kembali menembak seorang warga sipil yang merupakan siswa SMA di wilayah Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis, 15 April. Setelah menembak mati seorang pengemudi ojek di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Rabu, 14 April.
KKB juga melakukan pembakaran dan penembakan di Kampung Julukoma yang menyebabkan dua orang guru meninggal dunia.
Pekan lalu, Kamis, 8 April, KKB sudah menembak mati Oktovianus Rayo, guru SD Inpres Beoga, Kampung Julugoma.
Kemudian pada sore hari kelompok tersebut kembali dan melakukan pembakaran terhadap beberapa ruang SD Impres dan SMPN 1 Beoga. Dalam aksi tersebut, KKB juga menembak Yonatan Randen, guru SMPN 1 Beoga di bagian dada.