AS Tak Berencana Tambah Militer di Greenland yang Ingin Dikuasai Trump
JAKARTA - Amerika Serikat saat ini tidak berencana untuk meningkatkan kehadiran militernya di Greenland.
Hal ini disampaikan Kedutaan Besar AS di Kopenhagen merespons niat Presiden terpilih Donald Trump untuk mencaplok pulau Arktik yang luas itu.
Trump yang mulai menjabat pada tanggal 20 Januari, mengatakan kendali AS atas pulau yang penting secara strategis ini adalah “kebutuhan mutlak” dan tidak mengesampingkan penggunaan tindakan militer atau ekonomi seperti tarif terhadap Denmark untuk mewujudkan hal tersebut.
Greenland, pulau terbesar di dunia, telah dikuasai Denmark selama berabad-abad, meskipun 57.000 penduduknya kini mengatur urusan dalam negeri mereka sendiri.
“Tidak ada rencana untuk meningkatkan jejak militer Amerika saat ini di Greenland,” kata juru bicara Kedubes AS di Kopenhagen kepada Reuters, Kamis, 9 Januari.
“Kami akan terus bekerja sama dengan Kopenhagen dan Nuuk (ibu kota Greenland) untuk memastikan setiap proposal memenuhi kebutuhan keamanan kita bersama,” sambungnya.
Militer AS mempertahankan kehadiran permanen di pangkalan udara Pituffik di barat laut Greenland.
Greenland sangat penting bagi militer AS dan sistem peringatan dini rudal balistiknya, karena rute terpendek dari Eropa ke Amerika Utara melewati pulau tersebut.
“Saya pikir Amerika cukup khawatir bahwa Rusia mungkin melancarkan atau memulai serangan besar terhadap Amerika Serikat, dan itu bisa dilakukan dari pihak Rusia,” kata analis di Analisis Pertahanan Nordik Jens Wenzel kepada Reuters.
“Tidak ada pemantauan nyata terhadap wilayah udara di Greenland, sebagian besar wilayah udara tersebut bebas untuk semua,” katanya.
Baca juga:
- Rusia Disebut Serang Ukraina dengan 51.000 Bom Berpemandu Sejak Invasi
- Abaikan Perintah Penangkapan ICC, Presiden Polandia Ingin Netanyahu Hadiri Peringatan Holocaust di Auschwitz
- Putin Minta Percepat Tangani Bencana Ekologis Laut Hitam Gara-gara Tumpahan Minyak Tanker Rusia
- Jerman Pertimbangkan Perubahan Format Sekutu Sokong Ukraina Jika AS Menarik Diri di Era Trump
Greenland sudah dilindungi oleh jaminan keamanan AS melalui keanggotaan Denmark di NATO.
Meskipun bekas koloni ini sekarang memiliki pemerintahan sendiri di dalam kerajaan Denmark, keamanan dan urusan luar negeri masih ditangani oleh Kopenhagen.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan dirinya tidak dapat membayangkan Amerika Serikat akan menggunakan intervensi militer di Greenland seraya menyerahkan ‘keputusan’ kepada rakyat Greenland atas apa yang mereka inginkan.