Jaro Sebut Pagar Laut Tangerang Proyek Besar, Nelayan Diancam Mau Dipolisikan Jika Ikut Campur
TANGERANG - Nelayan di perairan Ketapang, Mauk, Kabupaten Tangerang, Jayadi (nama samaran) mengaku mendapatkan intimidasi saat ingin protes adanya pemasangan pagar laut Tangerang yang terbuat dari bambu.
Saat itu warga bersama-sama protes karena adanya pemasangan pagar tersebut. Namun, warga mengaku didatangi oleh salah satu orang yang dianggap penting di desanya, yang biasa dipanggil Jaro.
Jaro meminta kepada warga untuk tidak usah ikut campur, jika tidak ingin terkena masalah.
“Jangan macam-macam, mau dilaporin polisi? Ini proyek besar,” kata Jayadi, salah satu warga menirukan ucapan Jaro.
Setelah mendapatkan peringatan itu, dia memilih untuk pura-pura tidak tahu. Sebab Jayadi merasa takut dengan ancaman tersebut.
“Ya sudah diam saja, kalau rakyat kecil mah gimana kalau sudah urusan sama polisi mah,” ungkapnya.
Jayadi mengaku hanya bisa mengeluh dengan situasi saat ini. Apalagi saat ini ia dan nelayan lainnya kesulitan mencari ikan lantaran area mencari ikan tertutup pagar laut.
Baca juga:
“Apalagi kalau malam, tidak keliatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Heru, salah satu nelayan di Pulau Cangkir, Kronjo, Kabupaten Tangerang mengungkapkan bahwa pagar kayu sepanjang 30 kilometer (km) yang terpasang di tengah laut bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Agung Sedayu Grup.
Informasi tersebut didapat Heru setelah ia bertanya kepada salah satu tukang yang memasang pagar.
“Kata tukang yang pasang pagar. Mereka ngomong itu, untuk PSN. Iya untuk PSN gitu, Agung Sedayu Grup, PSN Agung Sedayu,” ucap Heru saat ditemui VOI, Kamis, 9 Januari 2025.