Masa Berlaku TOEFL, dan Perbedaan dari Jenis TOEFL
YOGYAKARTA - Sertifikat tes TOEFL ITP dan IBT merupakan salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi saat seseorang mengajukan beasiswa. Masa berlaku TOEFL ITP dan IBT cukup panjang sehingga bisa menghemat biaya.
Test of English as Foreign Language (TOEFL) adalah serangkaian tes untuk menguji kemampuan berbahasa Inggris seseorang. Kemampuan yang diuji saat tes antara lain keterampilan membaca, mendengarkan, menulis, dan berbicara.
Berdasarkan jenisnya, TOEFL dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu TOEFL ITP dan IBT. Perbedaan utama dari TOEFL ITP dan IBT adalah cara mengerjakannya. TOEFL ITP dikerjakan secara paper based, adapun TOEFL IBT dikerjakan dengan komputer atau internet based.
Sertifikat kedua jenis TOEFL ini dikeluarkan oleh lembaga penyedia tes kompetensi bahasa Inggris yang berbasis di Princeton, Amerika Serikat, Educational Testing Service (ETS).
Selain cara mengerjakannya, apa saja perbedaan TOEFL ITP dan IBT dan berapa lama masa berlaku dua jenis TOEFL tersebut. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Masa berlaku TOEFL ITP dan IBT
Pada dasarnya, masa berlaku TOEFL ITP dan IBT sama seperti jenis tes kompetensi bahasa Inggris lainnya misalnya IELTS atau TOEIC. Kedua sertifikat ini mempunyai masa berlaku dua tahun, dihitung sejak sertifikat diterbitkan. Hasil skor biasanya akan keluar dalam waktu dua minggu setelah tes.
Dikutip dari laman resmi ETS, masa berlaku sertifikat TOEFL tidak bisa diperpanjang atau berlaku seumur hidup. Hal ini dikarenakan peserta tes TOEFL bukan penutur asli bahasa Inggris. Dengan kata lain, tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu sehingga kemahiran seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari kondisinya.
Perbedaan TOEFL ITP dan IBT
Selain metode pengerjaan, TOEFL ITP dan IBT mempunyai cukup banyak perbedaan. Agar tidak salah memilih, di bawah ini adalah daftar perbedaan TOEFL ITP dan IBT yang harus diketahui.
Manfaat
TOEFL ITP umumnya dimanfaatkan untuk mendaftar beasiswa atau kuliah di universitas dalam negeri. Sementara TOEFL IBT adalah syarat yang wajib dipenuhi untuk meneruskan studi di kampus luar negeri.
Skor
Skor tes TOEFL IBT berawal dari 0 hingga 120. Sementara untuk tes TOEFL IPT, range skor yang akan diterima peserta antara 310 dan 677. Sehingga, meskipun tidak mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar, hasil yang diterima bukan 0, melainkan 310.
Biaya
Mengutip laman Cilac Universitas Islam Indonesia, biaya tes TOEFL IBT yaitu USD 205 atau sekitar Rp3.141.676. Adapun biaya tes TOEFL ITP lebih terjangkau, yaitu sekitar Rp550 ribu hingga Rp700 ribu, tergantung institusi yang menyelenggarakan tes.
Kompetensi yang diuji
Segi kompetensi yang diujikan keduanya juga berbeda. Dalam TOEFL ITP, tingkatan soal yang diujikan cenderung lebih mudah sebab seluruh soalnya berbentuk pilihan ganda. Kompetensi yang diuji dalam tes ini antara lain listening, structure, written expression, dan reading.
Baca juga:
Berbeda lagi dengan soal-soal TOEFL IBT yang lebih bervariasi. Kompetensi yang diujikan juga variatif, antara lain reading, listening, speaking, dan writing.
Demikianlah ulasan tentang masa berlaku TOEFL dan perbedaannya. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.