Penguatan Government Technology Dorong Penerimaan Perpajakan hingga Rp1.500 Triliun
JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan penguatan Government Technology (GovTech) seperti pada program implementasi layanan Core Tax dapat mendorong penerimaan negara hingga 6,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara dengan Rp1.500 triliun.
"Kalau kita bisa lakukan apa program (Core Tax) ini Itu bisa kita dapat 6,4 persen dari GDP atau sekitar Rp1.500 triliun," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis, 9 Januari.
Adapun, GovTech merupakan lembaga yang akan bertugas menggerakkan keterpaduan layanan digital pemerintah yang selama ini tersebar di ribuan platform/aplikasi sehingga dengan keberadaan GovTech dapat membuat menjadi lebih efisien karena semua data instansi pemerintah dan penduduk RI tersinkronisasi di dalam satu platform data, serta bisa diakses dan dipantau secara realtime.
Luhut menjelaskan DEN secara khusus memberikan dukungan penuh kepada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dalam implementasi Core Tax yang menjadi tulang punggung reformasi perpajakan nasional.
Menurut Luhut sistem ini akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak, sehingga mampu meningkatkan pendapatan negara.
Selain itu, Luhut menyampaikan sistem e-catalogue versi 6.0 yang diintegrasikan dengan data lintas sektor pemerintah akan membantu mengurangi potensi pemborosan anggaran, meningkatkan kualitas pengadaan, serta memastikan efisiensi dalam belanja negara.
Luhut menegaskan digitalisasi bukan hanya solusi untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga langkah penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap tata kelola pemerintahan.
"Kami mendukung penuh implementasi Core Tax dan program digitalisasi lainnya untuk memastikan bahwa setiap kebijakan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujarnya.
Luhut memastikan bahwa DEN berkomitmen untuk terus mendukung agenda transformasi digital yang sejalan dengan prioritas nasional.
Baca juga:
Menurut Luhut langkah-langkah strategis yang telah disampaikan kepada Presiden ini diyakini akan memperkuat fondasi ekonomi Indonesia yang lebih kuat, transparan, inklusif, dan berkelanjutan.
Selain itu, Luhut menegaskan bahwa program penguatan GovTech masuk ke dalam 53 quick win dari Presiden Prabowo dan program- program quick win ini bukan sekedar wacana serta akan diimplementasikan dalam waktu dekat.
"Jadi, kita menyiapkan project-project yang sudah ada di pipeline salah satu adalah teknologi yang kemarin adalah versi 6 E-Catalogue, nanti minggu depan akan ada lagi yaitu genome sequencing di Kementerian pendidikan dan pertanian yang juga sudah disiapkan 3 tahun sebenarnya lebih kurang sejak waktu dulu di Marves Nah, itu juga segera bisa jalan," tuturnya.