Tegaskan Keamanan Siri, Apple Bantah Serahkan Data ke Pihak Ketiga
JAKARTA – Masalah privasi Siri, asisten virtual buatan Apple, membuat sejumlah pengguna ragu dengan keamanan fitur tersebut. Keraguan ini muncul setelah Apple menyelesaikan gugatan class action terhadap Siri.
Untuk mengembalikan kepercayaan para penggunanya, Apple kembali menegaskan komitmen mereka dalam melindungi data pengguna. Dalam siaran resminya, Apple mengatakan bahwa mereka selalu menjaga prinsi privasi yang mencakup perlindungan secara maksimal.
Prinsip ini berlaku pada seluruh perangkat, produk, hingga layanan yang dikembangkan Apple. Perusahaan itu menekankan bahwa mereka tidak pernah memberikan data Siri ke pihak ketiga meskipun mereka sepakat untuk membayar kerugian para penggugat.
"Apple tidak pernah menggunakan data Siri untuk membuat profil pemasaran, tidak pernah menyediakannya untuk iklan, dan tidak pernah menjualnya kepada siapa pun," kata Apple. "Kami terus mengembangkan teknologi untuk membuat Siri lebih privat dan akan terus melakukannya."
Produsen iPhone itu juga berusaha memperbaiki citra fitur suara di Siri. Mereka menjelaskan bahwa seluruh percakapan dengan Siri tidak akan dikirimkan ke server. Bahkan, untuk beberapa perangkat, audio pengguna diproses sepenuhnya menggunakan Neural Engine.
"Saat pengguna meminta Siri untuk membaca pesan yang belum dibaca atau saat Siri memberikan saran melalui widget dan pencarian Siri, pemrosesan dilakukan di perangkat pengguna. Isi pesan tidak dikirimkan ke server Apple karena hal itu tidak diperlukan," jelas Apple.
Tuduhan pemberian data Siri ke pihak ketiga juga diklaim tidak benar karena Apple tidak pernah menyimpan audio percakapan penggunanya. Jika ada audio yang disimpan, audio itu merupakan bentuk interaksi Siri yang sudah disepakati untuk dibagikan.
Baca juga:
"Apple tidak menyimpan rekaman audio interaksi Siri kecuali pengguna secara tegas memilih untuk membantu meningkatkan Siri, dan meskipun demikian, rekaman tersebut hanya digunakan untuk tujuan tersebut," tegas Apple.
Baru-baru ini, Apple sepakat untuk membayar sebesar 95 juta dolar AS (Rp1,5 triliun) setelah digugat dengan tuduhan pelanggaran privasi Siri. Selama kasusnya berjalan, para penggugat mengeklaim bahwa Apple merekam percakapan mereka dengan Siri secara rutin.
Dua penggugat, menurut laporan Reuters, menyatakan bahwa mereka mendapatkan iklan tentang sepatu Air Jordan dan restoran Olive Garden setelah menyebutkannya. Sementara itu, penggugat lainnya mendapatkan iklan untuk perawatan bedah bermerek setelah berdiskusi secara pribadi dengan dokternya.
Meski sepakat untuk menyelesaikan gugatan tersebut, Apple membantah bahwa mereka telah melakukan kesalahan. Mereka hanya hanya ingin menyelesaikan kasusnya secepat mungkin dan mengganti kerugian puluhan penggugatnya.