PBB: UNRWA ‘Tulang Punggung' Respons Kemanusiaan di Palestina yang Tak Tergantikan
JAKARTA - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) merupakan "tulang punggung" untuk respons kemanusiaan di Jalur Gaza, kata juru bicara deputi PBB pada Jumat (3/1).
"Dari sudut pandang kami, UNRWA, dan kami telah sering menyampaikan hal ini, adalah tulang punggung dari respons kemanusiaan, dan kami percaya badan ini tidak tergantikan," ujar Farhan Haq kepada wartawan dilansir ANTARA dari Anadolu.
Pernyataan itu disampaikan setelah Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengungkapkan rancangan undang-undang Knesset Israel untuk melarang badan tersebut beroperasi di wilayah pendudukan Palestina akan mulai berlaku dalam waktu kurang dari empat pekan.
"Jika operasi UNRWA runtuh akibat berlakunya undang-undang ini, hal itu akan menyebabkan penderitaan luar biasa bagi masyarakat yang sudah menghadapi kesulitan ekstrem," kata Haq, menambahkan bahwa UNRWA berkomitmen untuk tetap bertahan dan memberikan bantuan.
Sejak Oktober 2023, menurut Haq, UNRWA telah memberikan 6,7 juta konsultasi medis di Gaza, rata-rata lebih dari 1.600 konsultasi per hari.
Baca juga:
- Junta Myanmar Bakal Bebaskan 5.864 Tahanan termasuk 180 Orang Asing di Hari Kemerdekaan
- Pria Palestina dan 2 Anaknya Tewas Ditembak di Jenin Tepi Barat
- Amerika Serikat Berencana Jual Senjata Senilai Rp129 Triliun ke Israel
- Trump Bakal Jalani Sidang Putusan Hukuman Kasus Uang Tutup Mulut 10 Hari Jelang Pelantikan
Sekitar 730.000 orang telah menerima dukungan kesehatan mental dan psikososial berkat UNRWA, tambahnya, seraya mencatat bahwa badan ini juga telah memvaksinasi polio 560.000 anak di bawah usia 10 tahun.
Hampir 2 juta orang telah menerima bantuan pangan, sementara ratusan ribu pengungsi tinggal di tempat penampungan UNRWA, tegasnya.