Tim Investigasi Berhasil Identifikasi 200 Barang Korban Tragedi Jeju Air

JAKARTA - Tim investigasi yang menangani kecelakaan pesawat Jeju Air berhasil mengidentifikasi pemilik lebih dari 200 barang dari sekitar 1.000 barang yang dikumpulkan di lokasi kecelakaan.

Di antaranya adalah barang-barang yang tidak terbakar, termasuk koper dengan label nama, yang akan segera dikembalikan kepada keluarga.

Menurut sumber pada Hari Rabu, tim investigasi gabungan yang terdiri dari polisi, pemadam kebakaran dan unit penyelamatan bencana khusus dari Komando Perang Khusus telah menganalisis barang-barang pribadi yang ditemukan dari lokasi kejadian, melansir The Korea Times 2 Januari.

"Mungkin masih ada lebih banyak barang di lokasi, dan kami sedang melakukan pencarian menyeluruh," kata seorang pejabat tim, melansir The Korea Times 2 Januari.

"Beberapa barang mungkin akan segera diperlihatkan kepada keluarga," tambahnya.

Pesawat Boeing 737-800 milik maskapai penerbangan Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 dan registrasi HL8088 dari Bandara Internasional Suvarnabhumi, Thailand mengalami kecelakaan maut saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pada 29 Desember.

Pesawat yang mengangkut 175 penumpang dan enam awak dalam penerbangan itu berubah menjadi bola api setelah melakukan pendaratan darurat dan menghantam dinding. Hanya dua awak pesawat yang selamat dari peristiwa itu.

Meskipun kecelakaan yang menghancurkan itu hanya menyisakan beberapa tubuh korban yang utuh, tim tersebut berhasil menemukan dan mengidentifikasi banyak barang sebagai harta terakhir para korban.

Sebagian besar barang yang teridentifikasi adalah koper dengan label nama, sementara barang-barang lainnya, seperti pakaian, sepatu dan pena, masih dalam verifikasi.

Di sisi lain, barang-barang tanpa tanda pengenal yang jelas akan menjalani pengujian DNA lebih lanjut, yang dapat menunda pengembaliannya kepada keluarga.

Selain itu, tim investigasi juga berhasil menemukan ponsel milik beberapa korban yang sebagian masih utuh. Ponsel-ponsel ini akan menjalani analisis forensik di hadapan keluarga korban. Polisi berencana menggunakan data tersebut untuk keperluan investigasi.

Sementara itu, barang-barang yang dianggap penting untuk mengungkap penyebab kecelakaan sedang dianalisis oleh pihak berwenang. Sebelumnya, pihak keluarga telah meminta informasi terbaru tentang keberadaan barang-barang pribadi korban.