Kenaikan Kasus COVID-19 di India Bikin Angka Kasus Dunia Melonjak

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut terjadi lonjakan kasus COVID-19 di India. Hal ini menyebabkan angka kasus COVID-19 dunia ikut meningkat.

WHO mencatat, kasus COVID-19 di seluruh dunia naik 9 persen. Peningkatan ini sudah terjadi 7 minggu berturut-turut. Angka kematian virus corona juga melonjak 5 persen.

"Patut diketahui bahwa salah satu penyebab melonjaknya kasus dunia adalah karena melonjaknya kasus di India. Hal ini terjadi karena adanya kegiatan berkerumun yang tidak dilarang oleh pemerintah India yang menyebabkan klaster baru penyebaran COVID-19," kata Wiku dalam tayangan Youtube BNPB Indonesia, Kamis, 15 April.

Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, kata Wiku, kenaikan kasus di India sangat berpengaruh terhadap jumlah presentase kenaikan kasus di dunia. 

Namun, tren kenaikan kasus yang cukup memprihatinkan dari beberapa belahan dunia ini ternyata bertolak belakang dengan tren kasus COVID-19 di Indonesia.

Dalam beberapa bulan terakhir, di Indonesia menunjukkan sejumlah tanda perbaikan penanganan COVID-19, yang dibuktikan dengan berangsur-angsur membaiknya perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia. 

"Sebagai contoh, pada minggu ini terjadi penurunan sebesar 14,2 persen pada penambahan kasus positif. Dan penurunan sebesar 17,6 persen pada penambahan kematian," ujar Wiku.

Wiku menuturkan, tren perbaikan di Indonesia cukup membuktikan bahwa kerja keras dan kolaborasi antara seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat, Indonesia adalah bangsa yang tangguh, bahkan di tengah pandemi sekalipun. 

Meski demikian, Wiku meminta masyarakat kita tidak boleh lengah dan harus tetap waspada. Perkembangan kasus ke arah yang lebih baik diharapkan tidak dijadikan alasan untuk bersikap tak acuh dan lalai.

"Sebaiknya, kita harus semakin konsisten menjaga kedisiplinan kita dalam melawan pandemi ini. Tetap jalankan protokol kesehatan dengan disiplin sampai nanti kita sepenuhnya terbebas dari pandemi," jelas dia.