Perputaran Uang Saat Nataru 2024 Diperkirakan Rp100 Triliun

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang memperkirakan perputaran uang pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) pada kisaran Rp91 triliun sampai Rp100 triliun.

Sarman menyampaikan angka prediksi tersebut jika berdasarkan pengeluaran rata-rata pemudik pada periode tersebut sebesar Rp3,3 juta per keluarga.

"Jika rata rata per keluarga kita asumsikan membawa uang rata rata Rp3,3 juta per keluarga maka potensi perputaran uang mencapai Rp91,302 triliun. Jumlah ini,besar kemungkinan bisa lebih mendekati Rp100 triliun, kita mengambil angka yang sangat moderat aja naik 10 persen dari tahun lalu sebesar Rp3 juta per keluarga," jelasnya dalam keterangannya, Jumat, 27 Desember.

Sarman menyampaikan berdasarkan data Kementerian Perhubungan menyebutkan jumlah pemudik libur Natal dan tahun baru 2024/2025 diperkirakan mencapai 110,67 juta orang atau naik sebesar 3,67 juta dari tahun lalu sejumlah 107 juta orang.

Menurut Sarman, saat daya beli masyarakat yang menurun, ternyata tidak mengurangi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik dan berwisata bersama keluarga.

Hal ini dibuktikan dengan jumlah pemudik libur Nataru tahun ini naik sebesar 3,43 persen dari tahun lalu.

Adapun dari total jumlah pemudik itu, dengan asumsi satu keluarga rata rata berisi 4 orang maka jumlah pemudik 110,67 juta atau setara dengan 27.667.500 keluarga.

Sarman menyampaikan jumlah pemudik tahun ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu pertama, masyarakat telah menabung dan merencanakan mudik untuk merayakan Natal bersama keluarga serta berwisata menyambut Tahun Baru 2025.

Kedua, dengan adanya libur bersama pada tanggal 25-26 Desember, banyak pekerja yang mengambil cuti tahunan pada tanggal 23-24 Desember, sehingga total waktu libur bisa mencapai 10 hari.

Selanjutnya ketiga yaitu kebijakan pemerintah yang menurunkan tarif penerbangan sebesar 10 persen sementara tarif kereta api dan kapal laut tidak mengalami kenaikan selama libur Nataru 2024/2025.

Sarman menyampaikan selama libur Nataru 2024/2025 diperkirakan 55,86 juta antar provinsi dan 54,81 juta memilih berlibur tetap di dalam provinsi masing-masing.

Selain itu, Sarman menyampaikan sebanyak 45,28 persen atau 50,12 juta orang melakukan perjalanan untuk liburan tahun baru, 11,66 persen atau 12,90 juta untuk liburan natal, dan 40,06 persen atau 47,65 juta untuk pergi liburan natal dan tahun baru.

Menurut Sarman perputaran uang tersebut akan merata diberbagai tujuan mudik dan wisata dan akan dapat meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha mulai dari transportasi udara, kereta api, bus, rental, angkutan logistik, jasa pengiriman, travel, grab, angkutan laut dan jasa kapal penyeberangan.

Selain itu, sektor pariwisata beserta pendukungnya juga akan menjadi sasaran perputaran uang yang cukup besar seperti pusat perbelanjaan, mall, grosir, jasa parcel natal, toko kue, hotel, motel, villa, apartemen, restoran,cafe, pusat kuliner, pengrajin oleh oleh khas daerah, aneka produk UMKM, minimarket dan pedagang mikro yang tersebar di berbagai objek wisata.

"Skala industri tentu akan mengalami peningkatan penjualan yang signifikan untuk kebutuhan Natal dan Tahun baru khususnya produsen fashion, makanan dan minuman seperti kue, roti, snack, daging, sosis dan minuman seperti sirop, soft drink dan minuman ber-alkohol," tuturnya.

Dengan besaran perputaran uang di periode Nataru 2024/2025 yang diperkirakan mencapai Rp100 triliun, Sarman menyampaikan sangat strategis meningkatkan konsumsi rumah tangga dan akan mampu memberikan kontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024 diatas 5 persen

"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 bisa bertahan diangka 5 persen, mengingat pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 hannya mencapai 4,95 persen," ujarnya.