Pemimpin Houthi Klaim Peluncuran Rudal Hipersonik ke Israel Mengejutkan Musuh
JAKARTA - Pimpinan kelompok Ansarullah yang berbasis di Yaman atau terkenal dengan sebutan Houthi, Abdul-Malik al-Houthi menyebut peluncuran rudal hipersonik mereka ke sasaran di Israel sebagai "prestasi yang sangat penting" dan mengejutkan musuh.
"Operasi rudal supersonik Yaman, yang menembus sistem musuh, merupakan pencapaian yang hebat dan sangat penting dan musuh serta Amerika menyadarinya," kata Houthi dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis malam, melansir Mehr 27 Desember.
Houthi mengatakan, peluncuran rudal hipersonik kelompoknya telah menyebabkan kekecewaan besar di antara aparat politik dan keamanan Israel dan Amerika Serikat.
Ketegangan Israel dan Amerika Serikat dengan Houthi meningkat sepanjang bulan ini. Terbaru, Israel berhasil mencegat rudal Houthi sebelum memasuki wilayahnya, dikutip dari Reuters.
Kelompok yang didukung Iran di Yaman telah berulang kali menembakkan drone dan rudal ke arah Israel sebagai tindakan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Akhir pekan lalu militer Israel gagal mencegat rudal dari Yaman pada Sabtu (21/12) yang jatuh di daerah Tel Aviv-Jaffa. Layanan ambulans menyebut 14 orang terluka.
Juru bicara kelompok Houthi yang berkongsi dengan Iran mengatakan mereka menyerang "target militer" di wilayah Jaffa dengan rudal balistik.
Baca juga:
- Sebut Gencatan Senjata Jalan Buntu, Menlu Lavrov: Kita Butuh Perjanjian Final yang Mengikat
- Perangkat Mata-mata Israel Ditemukan di RS Gaza: Bisa Mengambil Foto dan Merekam Video
- FSB Rusia Gagalkan Percobaan Pembunuhan Terhadap Pejabat Senior Pertahanan dan Keluarganya
- Pertahanan Udara Rusia Disebut Penyebab Jatuhnya Azerbaijan Airlines, Kazakhstan dan Kremlin Tunggu Penyelidikan
Pekan ini, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman pada Rabu dini hari memicu sirene serangan udara di wilayah tengah yang diduduki Israel, membuat jutaan pemukim mencari perlindungan untuk malam kedua berturut-turut.
"Musuh Israel terkejut dengan kecepatan operasi di garis depan Yaman dan berbicara dengan putus asa tentang hal itu," kata Houthi seperti dilaporkan PressTV.
"Ketika musuh membanggakan momentum yang menguntungkannya, mereka terkejut dengan kelanjutan operasi di garis depan Yaman," katanya, seraya menekankan Israel "tidak mampu menghadapi kami".