FSB Rusia Gagalkan Percobaan Pembunuhan Terhadap Pejabat Senior Pertahanan dan Keluarganya
JAKARTA - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengklaim berhasil menggagalkan serangkaian percobaan pembunuhan terhadap pejabat senior pertahanan Rusia di Moskow dan anggota keluarga mereka yang direncanakan oleh dinas intelijen Ukraina, kata kantor pers FSB Hari Kamis.
"Dinas Keamanan Federal Rusia telah menggagalkan serangkaian percobaan pembunuhan yang direncanakan oleh agen dinas khusus Ukraina terhadap prajurit berpangkat tinggi Kementerian Pertahanan Rusia yang berpartisipasi dalam operasi militer khusus dan juga anggota keluarga mereka," kata kantor pers tersebut dalam sebuah pernyataan kepada TASS, seperti dikutip 27 Desember.
"Sebagai hasil dari tindakan yang dilakukan, empat warga negara Rusia yang terlibat dalam merencanakan percobaan pembunuhan ini telah ditahan," lanjut pernyataan itu.
Pembunuhan itu direncanakan menargetkan pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Rusia dengan bom yang disamarkan sebagai power bank dan map dokumen, kata pernyataan itu.
FSB menjelaskan, "seorang warga negara Rusia yang tinggal secara permanen di Ukraina sejak 2020 dan direkrut oleh dinas khusus Ukraina" tiba di Moskow dari Ukraina pada November 2024 'dalam perjalanan melalui Moldova dan Georgia" dengan menyamar sebagai orang yang dideportasi untuk melakukan serangan teror.
"Saat berada di wilayah Wilayah Moskow, ia mengambil alat peledak rakitan dan sistem pengawasan video dari tempat penyimpanannya. Alat peledak yang disamarkan sebagai pengisi daya portabel (power bank) dengan magnet yang terpasang dimaksudkan untuk ditanam di bawah mobil dinas seorang pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Rusia yang pengemudinya adalah kerabat dekatnya," kata kantor pers.
Dikatakan, badan intelijen Ukraina berencana untuk meledakkan bom tersebut dari jarak jauh dari wilayah Ukraina. Selain pengawas dari badan intelijen Ukraina, persiapan untuk serangan teroris tersebut juga dikoordinasikan oleh istri agen yang tinggal di Mirgorod, Poltava, Ukraina.
Rencananya, setelah serangan teror tersebut, badan intelijen Ukraina berencana untuk memastikan keberangkatan agen mereka ke Ukraina dan kemudian ke salah satu negara Uni Eropa, kata kantor pers FSB.
FSB juga telah mengidentifikasi seorang penduduk Moskow yang direkrut oleh badan intelijen Ukraina yang mengumpulkan data intelijen atas instruksi mereka, mengenai tempat tinggal dan tempat kerja pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Rusia beserta anggota keluarga mereka.
"Ia mengirim materi foto dan video kepada atasannya untuk merencanakan serangan teroris," kata kantor pers FSB.
"Tindakan teroris direncanakan terhadap salah satu pejabat pertahanan dengan melibatkan dua warga negara Rusia )keduanya juga ditahan). Mereka ditugaskan untuk mengirimkan alat peledak rakitan yang disamarkan sebagai map dokumen yang telah mereka ambil dari tempat penyimpanan di Wilayah Moskow menggunakan koordinat yang mereka terima dari warga negara Ukraina Ragozha, Vitaly Nikolayevich, lahir tahun 1988, penduduk asli Krasnodon di Wilayah Lugansk yang tinggal di Polandia dan bekerja untuk dinas intelijen Ukraina," urai FSB.
Baca juga:
- UNRWA Sebut Israel Bunuh Satu Anak Palestina Setiap Jam di Jalur Gaza
- PM Hongaria Orban Prediksi Perang Rusia-Ukraina Berakhir Tahun Depan
- Jenderal Rusia Sebut Amerika Serikat Meningkatkan Program Senjata Biologinya di Benua Afrika
- Israel Lobi Uni Eropa untuk Memasukkan Houthi ke Daftar Organisasi Teroris
FSB menyita alat peledak rakitan dan perangkat komunikasi dari empat tahanan yang telah menggunakannya dalam kegiatan kriminal mereka, kata kantor pers tersebut.
"Layanan khusus musuh mengirimkan komponen alat peledak ke negara kita dalam bentuk peralatan listrik rumah tangga, perkakas, dan suku cadang mobil," katanya.
Departemen Investigasi FSB untuk Moskow dan Wilayah Moskow telah meluncurkan penyelidikan kriminal terkait pengungkapkan ini. Tersangka yang diamankan terancam hukuman penjara hingga seumur hidup.