Protes Desanya Direbut, Tentara Israel Tembaki Warga Suriah
JAKARTA - Tentara Israel menembakkan peluru hidup ke arah warga Suriah yang melakukan aksi protes di Provinsi Daraa barat daya hingga melukai satu orang, beberapa jam setelah pasukan menyerang dan merebut dua desa pada Jumat (20/12).
Warga setempat di Daraa memprotes pendudukan tersebut, meneriakkan, “Israel, keluar,” sambil melambaikan bendera baru Suriah. Pasukan Israel dilaporkan menembaki pengunjuk rasa dari posisi tinggi di dekatnya, melukai satu orang.
Sementara itu, tentara Israel mengakui telah menembaki para pengunjuk rasa, dengan mengklaim bahwa mereka mencegah "ancaman" yang ditimbulkan oleh protes tersebut. Tentara Israel mengeklaim bahwa tembakan itu sesuai dengan prosedur, menembak seorang pengunjuk rasa di kakinya.
Dilansir dari ANATAR, Sabtu 21 Desember 2024, kedua desa yang direbut, Jamlah dan Maaraba, berada di Cekungan Yarmouk, provinsi Daraa, direbut Israel sebagai upaya pendudukan atas wilayah Suriah yang terus meluas menyusul runtuhnya rezim Partai Baath.
Sejak jatuhnya rezim pada 8 Desember, pasukan Israel meningkatkan serangan militer di Suriah, menghancurkan sisa-sisa infrastruktur militer dan memasuki wilayah yang sebelumnya merupakan zona demiliterisasi.
Baru-baru ini tentara Israel memperluas kendali di Dataran Tinggi Golan yang diduduki dan maju hingga 25 kilometer dari ibu kota, Damaskus.
Selain itu, Israel juga mengumumkan pembatalan perjanjian penarikan pasukan 1974 dengan Suriah dan mengerahkan pasukannya ke zona demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan – wilayah yang diduduki Israel sejak tahun 1967.
Langkah ini dikecam secara luas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa negara Arab.
Baca juga:
- Selain Turunkan Berat Badan, 7 Khasiat yang Dirasakan Tubuh Jika Minum Espresso
- Studi, Ternyata Perempuan Lajang Lebih Bahagia Dibanding Laki-laki, Ini Alasannya
- Ganti Kunafa dengan Bihun, Viral Seleb TikTok Mursid Bikin Cokelat Dubai Versi Kreasi Sendiri
- Dua Cara Mudah Bantu Atasi Kecanduan Minum Kopi
Menurut Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF), zona demiliterisasi tersebut “memanjang sepanjang 75 kilometer dan lebarnya berkisar antara sekitar 10 kilometer di bagian tengah hingga 200 meter di bagian paling selatan.”