Kesehatan Mental pada Anak Indonesia Memprihatinkan, Didominasi Mengalami Depresi

JAKARTA - Kesehatan mental pada anak Indonesia saat ini cukup memprihatinkan. Banyak anak yang mengalami gangguan kesehatan mental, salah satunya depresi.

Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI, Dr. Imran Pambudi, MPHM, mengungkapkan dalam data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 bahwa sekitar 6,1 persen anak-anak di usia 15 tahun ke atas mengalami gangguan kesehatan mental.

“Data dari survei kesehatan Indonesia tahun 2023, sekitar 6,1 persen anak usia di atas 15 tahun mengalami masalah pada kesehatan jiwa. Dan pravalensi yang paling tinggi adalah depresi,” kata Imran Pambudi dalam acara Mental Health Talkshow Dompet Dhuafa, pada Rabu, 18 Desember 2024.

Imran Pambudi juga menjelaskan bahwa sekitar 60 persen generasi Z atau gen Z mengalami masalah pada kesehatan mental mereka. Angka ini bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

“Hampir 60 persen gen Z memiliki masalah kesehatan mental dan ini jauh lebih besar daripada generasi-genarasi sebelumnya,” tuturnya.

Namun, Imran Pambudi juga mengingatkan bahwa angka tersebu hanya yang tercatat dan kasus kesehatan mental anak memang tengah diberitakan secara masif saat ini dengan banyaknya laporan yang ada. Ia menilai masih banyak kasus kesehatan mental pada anak di Indonesia yang tidak dilaporkan, yang harus menjadi perhatian bersama.

Tak hanya itu, Imran Pambudi juga menyampaikan bahwa sebagian besar anak mengalami gangguan kesehatan mental berawal dari permasalahan di rumah. Oleh karena itu, menjadi tugas orangtua untuk menciptakan lingkungan keluarga yang aman dan nyaman bagi anak, agar kesehatan mental mereka juga terjaga dengan baik.

“Sekarang sebagian besar permsalahan berawal dari rumah. Dulu masalah yang datang kalau di rumah bisa diredam, kini masalah itu datang dari rumah. Jadi ini jadi concern kita ya dan tugas orangtua juga untuk mengatasinya,” pungkas Imran Pambudi.