JAKARTA - Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Sunanto atau biasa disapa Cak Nanto, mengungkapkan langkah pasangan calon presiden-calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam menangani kesehatan mental jika terpilih di Pilpres 2024.
Menurut Sunanto, pasangan tersebut akan menghadirkan layanan nomor darurat 24 jam untuk memberikan akses kepada masyarakat yang memerlukan bantuan untuk kesehatan mental.
"Ada penyediaan nomor darurat 24 jam dalam 7 hari, membangun komunikasi krisis untuk menangani masalah kesehatan mental secara holistik," ujar Cak Nanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat 27 Oktober.
Selain nomor darurat, kata Cak Nanto, pasangan Ganjar-Mahfud rupanya juga berencana mendirikan sebuah lembaga komunikasi krisis yang akan secara efektif menangani isu-isu kesehatan mental melalui pendekatan yang komprehensif. Hal ini akan mencakup pembukaan pusat konseling di seluruh perguruan tinggi, menyediakan layanan kesehatan mental di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), dan memberikan fasilitas layanan jiwa di rumah sakit umum.
“Pentingnya kehadiran psikolog dan layanan konseling tidak bisa diabaikan, pemerintah siap berperan dalam mengatasi masalah ini,” tandas dia.
Cak Nanto yang juga seorang calon anggota legislatif DPR mewakili PDIP menegaskan bahwa masalah kesehatan mental, terutama depresi, adalah isu serius yang memengaruhi banyak warga, terutama generasi muda.
"Karena itu, Ganjar-Mahfud sangat peduli akan isu ini dan akan berfokus pada pendirian layanan nomor darurat 24 jam serta lembaga pusat krisis," tutur dia.
Sebelumnya, calon presiden Ganjar Pranowo menawarkan tiga solusi menangani dan mengatasi isu kesehatan mental yang menjadi isu penting bagi kaum muda di tengah bonus demografi. Hal ini disampaikan Ganjar saat bertemu dengan kaum muda seusai deklarasi cawapres Mahfud MD, Gedung Arsip Nasional pada Rabu, lalu.
Solusi pertama, kata Ganjar, melalui pendekatan parenting yang baik yang dimulai dari dalam lingkungan keluarga. Kedua, di sekolah, bimbingan konseling harus menjadi hal yang wajib.
"Ketiga, pemerintah harus memberikan fasilitas yang memadai sehingga anak-anak yang mengalami masalah terkait kesehatan mental dapat mengadu, berkonsultasi, dan merasa nyaman dalam menyelesaikan masalah mereka," ungkap Ganjar.
Ganjar juga menegaskan komitmen dirinya dan Mahfud MD memprioritaskan kesejahteraan secara fisik dan mental masyarakat Indonesia terutama kaum muda.
Berdasarkan data dari Indonesia-National Adolescent Mental Survey (I-NAMHS) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 5,5% dari remaja usia 10-17 tahun di Indonesia telah menerima diagnosis gangguan mental setidaknya dalam periode 12 bulan terakhir. Lalu sebanyak 34,9% menghadapi setidaknya satu masalah kesehatan mental.
BACA JUGA:
Hal tersebut menunjukkan tingkat keparahan yang cukup tinggi dari permasalahan kesehatan mental di kalangan generasi muda.
Sementara itu, populasi yang dimiliki Indonesia mayoritas didominasi oleh generasi muda, sehingga sangat penting layanan kesehatan mental 24 jam yang diinisiasi oleh pasangan Ganjar-Mahfud menjadi pertimbangan dalam mempersiapkan masa depan Indonesia, terutama dalam mencapai bonus demografi untuk Indonesia Emas 2045.