Viral di TikTok, Trik Memasak Nasi untuk Menurunkan Risiko Kanker Usus Besar

JAKARTA - Nasi merupakan makanan pokok yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, tahukah kamu bahwa cara memasak nasi ternyata bisa memengaruhi kesehatan kita, khususnya terkait dengan risiko kanker usus besar? Sebuah trik sederhana yang kini sedang viral di TikTok bisa membantu mengurangi potensi risiko ini.

Sebuah trik mudah yang dapat mengurangi risiko kanker usus besar kini sedang viral di TikTok, berkat seorang juru masak bernama Linda dengan akun @mamalindacooks. Linda membagikan cara sederhana untuk memangkas karbohidrat dan kalori dari makanan bertepung seperti nasi, pasta, kentang, roti, dan oat. Trik dibagikan ini dikenal sebagai "rahasia ibu Asia", yang diklaim bisa mengurangi hingga 50% karbohidrat dan kalori dari nasi.

Dr. Karan Rangarajan, seorang ahli, menegaskan bahwa klaim ini bukan sekadar mitos. Berdasarkan penelitian ilmiah, teknik ini memang dapat memangkas kalori serta menurunkan risiko kanker usus besar. Menurutnya, proses ini juga bisa mengurangi kalori pada makanan lainnya, sekaligus memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, terutama penderita diabetes.

"Jika Anda suka nasi dan sisa makanan, trik ini pasti jadi favorit Anda," ujar Dr. Rangarajan di akun TikTok pribadinya, dikutip VOI dari laman Times of India pada Jumat, 20 Desember 2024.

Ia menjelaskan bahwa hampir semua makanan berkarbohidrat seperti nasi, roti, pasta, kentang, kacang-kacangan, dan oat, ketika dimasak, didinginkan, atau dibekukan, lalu dipanaskan kembali mengandung kalori yang lebih sedikit.

Proses mendinginkan makanan bertepung dapat mengubah pati yang mudah dicerna menjadi pati resistan. Pati ini tidak bisa dipecah tubuh, tetapi bertindak sebagai prebiotik yang memberi makan flora usus, sehingga pencernaan menjadi lebih baik. Proses kimia ini disebut retrogradasi. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition and Diabetes, mengonsumsi nasi yang telah didinginkan dapat menurunkan glukosa darah pasca makan pada penderita diabetes tipe 1.

Selain itu, pati resistan dapat meningkatkan pergerakan usus dan jumlah tinja, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko kanker usus besar.

"Pati dalam makanan berkarbohidrat yang didinginkan dan dipanaskan kembali menjadi lebih sulit dicerna oleh usus halus dan berpindah ke usus besar. Di sana, bakteri usus memfermentasinya menjadi serat tiruan atau prebiotik, yang memberi makan bakteri baik seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus," kata Dr. Rangarajan.

Selain mengurangi lonjakan gula darah, pati resistan juga meningkatkan rasa kenyang, membantu pengendalian porsi, dan menurunkan berat badan. Namun, penting untuk memanaskan kembali makanan dengan hati-hati.

Jika tidak dipanaskan dengan benar, spora bakteri Bacillus cereus yang ada dalam nasi bisa menghasilkan racun yang menyebabkan penyakit bawaan makanan seperti diare dan muntah, dikenal juga sebagai sindrom nasi goreng. Meskipun tidak selalu fatal, kondisi ini bisa berbahaya, terutama bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Untuk mencegah masalah tersebut, berikut cara yang aman dalam mengikuti trik ini:

1. Masak nasi dengan suhu tinggi karena bakteri Bacillus cereus tumbuh subur pada suhu antara 40 hingga 140 derajat Fahrenheit.

2. Jangan biarkan nasi pada suhu ruangan lebih dari dua jam, atau lebih dari satu jam jika suhu ruangan tinggi.

3. Simpan nasi dalam wadah tertutup dan masukkan ke dalam lemari es dalam waktu cepat.

4. Konsumsi nasi dalam waktu 3-4 hari setelah dimasak.