PBB Sebut Israel Masih Menolak Upaya Pengiriman Bantuan ke Jalur Gaza Utara

JAKARTA - Pejabat senior Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan Israel masih menghalangi upaya pengiriman bantuan ke Jalur Gaza, menekankan pentingnya perlindungan warga sipil dan memenuhi kebutuhannya di tengah konflik yang tengah terjadi.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric mengatakan, Israel terus menolak upaya pengiriman bantuan daerah utara wilayah kantong Palestina.

Dalam sebuah pernyataan Dujarric mengatakan, mayoritas misi bantuan yang dipimpin PBB ke Gaza utara, terutama yang berusaha mencapai daerah yang terkepung, ditolak, dikutip dari WAFA 18 Desember.

Dujarric mengatakan, otoritas Israel sehari sebelumnya kembali menolak tiga misi bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Dikatakannya, misi bantuan tersebut sedianya akan membawa makanan dan air ke beberapa bagian Gaza utara yang terkepung.

"PBB telah berupaya mencapai daerah yang terkepung sebanyak 40 kali sejak awal Desember, 38 di antaranya ditolak dan dua dicegah," ungkapnya.

Dujarric kembali menekankan perlunya melindungi warga sipil di Gaza, memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan, serta menyerukan Israel untuk memfasilitasi pekerjaan PBB dan mitra bantuannya di wilayah tersebut.

Terpisah, otoritas medis Gaza mengonfirmasi pada Hari Rabu, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik terbaru di sana pecah pada 7 Oktober 2023 telah bertambah menjadi 45.097 orang. Sementara, jumlah korban luka-luka dilaporkan mencapai 107.244 orang. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.