Metaplanet Jadikan Bitcoin Sebagai Lini Baru Bisnisnya
JAKARTA - Metaplanet, perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang investasi dan real estate, secara resmi mengumumkan peluncuran Operasi Bitcoin Treasury sebagai lini bisnis terbarunya. Langkah ini diambil untuk memperkuat posisi perusahaan di industri kripto sekaligus memanfaatkan potensi pertumbuhan aset digital. Informasi ini dirilis pada 18 Desember melalui unggahan di media sosial X.
Dalam strategi barunya, Metaplanet akan fokus pada pembelian, penyimpanan, dan pengelolaan Bitcoin menggunakan berbagai instrumen keuangan seperti pinjaman, penerbitan saham, dan obligasi konversi.
Perusahaan juga mengadopsi BTC Yield sebagai indikator utama untuk mengukur keberhasilan lini bisnis tersebut. Selain itu, Metaplanet berencana meningkatkan pendapatan melalui penjualan opsi put Bitcoin, memanfaatkan volatilitas harga aset digital tersebut.
Metaplanet juga mengelola lisensi eksklusif Bitcoin Magazine Japan yang akan digunakan untuk kegiatan edukasi dan pemasaran terkait Bitcoin. Pendekatan ini diharapkan mampu mendukung ekspansi bisnis perusahaan secara signifikan.
Menurut laporan CryptoPotato, Metaplanet memproyeksikan pendapatan sebesar 890 juta yen (sekitar Rp14,24 miliar) untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Desember 2024. Angka ini naik tajam dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 261 juta yen.
Dari total pendapatan tersebut, sekitar 520 juta yen (Rp8,32 miliar) berasal dari penjualan opsi put Bitcoin. Selain itu, perusahaan mencatatkan keuntungan belum direalisasi sebesar 7,446 miliar yen (Rp119,14 miliar) dari kepemilikan Bitcoin.
Sejak April 2024, Metaplanet telah menetapkan Bitcoin sebagai aset treasury utama, sebuah langkah yang bertujuan untuk melindungi nilai perusahaan dari pelemahan yen. Strategi ini didukung oleh penggalangan dana besar-besaran, termasuk penerbitan saham dan obligasi, dengan total nilai sekitar 139,3 juta dolar AS (Rp2,228 triliun).
Hingga saat ini, Metaplanet telah mengakumulasi 1.018 BTC dengan nilai sekitar 118 juta dolar AS (Rp1,888 triliun). Perusahaan optimistis bahwa strategi ini akan menjadikannya sebagai pelopor dalam adopsi Bitcoin di Jepang sekaligus memperkuat posisinya di pasar global.