Lockheed Bentuk Anak Perusahaan untuk Bantu Perusahaan Pertahanan Adopsi AI

JAKARTA – Lockheed Martin mengumumkan pada Senin 16 Desember bahwa perusahaan tersebut telah membentuk anak perusahaan baru yang bertujuan membantu perusahaan-perusahaan pertahanan AS mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dalam operasional mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan dari berbagai sektor semakin mengandalkan AI untuk mengoptimalkan alur kerja mereka. Namun, perusahaan-perusahaan pertahanan masih berhati-hati, mengingat data sensitif yang diperlukan untuk melatih model AI di sektor ini.

Awal bulan ini, perusahaan teknologi pertahanan swasta, Anduril Industries, bekerja sama dengan OpenAI, pengembang ChatGPT, untuk mengembangkan dan menerapkan solusi AI canggih dalam misi keamanan nasional.

Anak perusahaan Lockheed yang baru ini diberi nama Astris AI. Astris AI tidak hanya akan fokus pada solusi AI untuk pertahanan tetapi juga akan memfasilitasi penerapan teknologi AI di beberapa sektor komersial.

Astris AI akan dipimpin oleh Donna O'Donnell sebagai Chief Revenue Officer. Sebelumnya, O'Donnell pernah memimpin tim di Xerox  yang berfokus pada otomatisasi dan pengembangan AI generatif.

Para eksekutif industri menyatakan bahwa rencana efisiensi pemerintahan AS yang diusung Presiden terpilih Donald Trump, yang melibatkan Elon Musk, dapat membuka peluang kerja sama lebih luas antara kontraktor pertahanan besar dan perusahaan teknologi kecil di bidang seperti kecerdasan buatan, drone, serta kapal selam tanpa awak.

Langkah Lockheed ini menandai upaya terbaru dalam menjembatani industri teknologi dengan sektor pertahanan guna memaksimalkan potensi AI dalam operasi yang lebih efektif dan efisien.