BAIC Konfirmasi BJ40 Bakal Dirakit Lokal Awal 2025, Harga Turun?

JAKARTA - Pada bulan Juli lalu, Beijing Automotive Industries Corporation atau disebut BAIC mengkukuhkan posisinya di pasar otomotif Indonesia dengan berinvestasi melalui PT JHL International Otomotif.

Perusahaan ini menunjuk PT Handal Handal Indonesia Motor (HIM) sebagai mitra lokal untuk perakitan, yang direncanakan dimulai pada kuartal pertama 2025.

Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia, Dhani Yahya mengonfirmasi pihaknya akn melakukan perakitan lokal dengan BJ40 menjadi produk pertama yang dibangun secara CKD.

“BJ40 sudah clear, HIM manufacturer sudah jadi. Kami lagi coba set up line-nya,” kata Dhani saat ditemui wartawan di Pantai Indah Kapuk 2, Jakarta, Selasa, 17 Desember,

Ia juga mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai upaya dalam mempersiapkan lini perakitan lokal, salah satunya dengan mengirimkan teknisi untuk pelatihan pada awal tahun ini dengan harapan dimulai perakitan pada Maret atau April mendatang.

“Januari nanti kami akan kirimkan technician untuk di training, Maret diharapkan sudah mulai jalur perakitannya,” tambah Dhani.

Dhani juga memastikan SUV ladder-frame versi rakitan lokal ini akan mengalami penurunan harga sesuai serta memastikan konten lokalnya akan mencapai 40 persen agar bisa diekspor ke penjuru wilayah Asia Tenggara.

“TKDN kami maksimalkan 40 persen untuk bisa ekspor ke wilayah south east asia. Setelahnya, kami coba tambah TKDN seperti brand lainnya,” ucap Dhani.

Bertempat di fasilitas baru PT HIM yang berlokasi di Purwakarta, BAIC Indonesia akan menempati satu lini produksi yang ditargetkan mampu memproduksi 1.680 unit BAIC BJ40 Plus pada tahun 2025.

Produksi ini akan diikuti oleh model BJ30 dan X55 II pada tahun kedua dan ketiga, serta produksi kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) pada tahun berikutnya. Dalam lima tahun pertama, BAIC Indonesia menargetkan produksi hingga mencapai 12.000 unit per tahun.

Pada tahap awal, PT JIO akan merakit kendaraan dalam bentuk Semi Knock-Down (SKD), di mana manufaktur akan menerima kendaraan setengah jadi dari pabrik BAIC di China untuk kemudian dirakit menjadi kendaraan utuh.

Dalam jangka panjang, PT JIO berencana merakit kendaraan BAIC secara Full CKD (Completely Knocked Down) dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas dari dalam negeri untuk memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Selain untuk pasar Indonesia, PT JIO juga berencana melakukan ekspansi ekspor ke pasar otomotif ASEAN.